BNI AM raup dana kelolaan Rp 8,2 triliun



JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI AM) berhasil meraup dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 8,2 triliun selama kuartal pertama tahun ini.

Dana kelolaan tersebut berasal dari produk berjenis structured fund atau terporteksi sebesar 88% atau senilai dengan Rp 7,1 triliun dan open end fund sebesar 12% atau senilai Rp 1 triliun.

Keberhasilan BNI AM ini tidak terlepas dari bagusnya kondisi pasar modal di tahun pemilu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja yang cemerlang setelah pemilu. Terbukti kinerja IHSG mengalami kenaikan sebesar 160% -180% setelah tiga tahun pemilu dilaksanakan. Kenaikan IHSG tersebut disebabkan oleh adanya ekspektasi bahwa stabilitas politik setelah pemilu dapat membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.


BNI AM pun menargetkan pencapaian dana kelolaan pada tahun ini sebesar Rp 9,5 triliun. Dengan catatan, kondisi pasar yang bagus dan mendukung maka ada kemungkinan kenaikan target hingga mencapai Rp 10 triliun. Kenaikan dana kelolaan BNI AM ini tidak lepas dari besarnya animo beberapa nasabah yang masuk ke dalam reksadana yang dibuat. 

Dana kelolaan yang didapat oleh BNI AM sejauh ini 70% berasal institusi dan 30% berasal dari ritel. "Kami yakin bisa lebih dari Rp 9 triliun bahkan bisa mencapai Rp 10 triliun. Kuartal I saja sudah mencapai Rp 8,2 triliun," ujar Direktur BNI AM, Isbono M.I. Putro kepada KONTAN Rabu (16/4).

Untuk mencapai target tersebut, BNI AM mencoba untuk meningkatkan dana kelolaan yang diperoleh dari reksadana reguler, reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana valas."Animo beberapa nasabah cukup besar terhadap sejumlah reksadana yang dibuat," kata Pemimpin Divisi Pemasaran dan Pengembangan Produk, Harris S. Dalimunthe.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia