JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana meluncurkan produk reksadana pasar uang pada bulan Oktober ini, dengan nama BNI-AM Dana Lancar.Produk ini merupakan produk reksadana pasar uang yang baru luncur setelah produk reksadana pasar uang sebelumnya ditutup. "Produk ini terbit menyikapi strategi investasi yang kondusif untuk jangka waktu lebih pendek," jelas Idhamsyah Runizam, Direktur Utama PT BNI Asset Management kepada KONTAN, Jumat (12/10).Walaupun pihak Badan Pengawas pasar Modal (BAPEPAM-LK) sudah mengeluarkan aturan baru mengenai reksadana pasar uang yang memperbolehkan Manajer Investasi menggunakan obligasi dibawah 1 tahun sebagai underlying, namun BNI-AM malah tidak menggunakan surat utang untuk produknya."Produk ini, dominan menggunakan deposito dan sisanya menggunakan instruemen pasar uang," katanya.Menurut Idham, pihaknya akan memasukkan portfolionya deposito perbankan dengan tingkat suku bunga yang beragam.Dengan komposisi portfolio seperti itu, Idham memprediksi, indikasi imbal hasil 6,5 per tahunnya. Menurutnya, profil investor yang tepat untuk produk ini adalah investor yang ingin menghindari volatilitas harga untuk sekedar menyimpan dalam jangka waktu yang pendek."Masih sama seperti produk reksadana open-end BNI-AM lainnya, investor bisa menyetor dana minimal Rp 100 ribu per bulannya," tambah Idham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI-AM segera meluncurkan reksadana pasar uang
JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana meluncurkan produk reksadana pasar uang pada bulan Oktober ini, dengan nama BNI-AM Dana Lancar.Produk ini merupakan produk reksadana pasar uang yang baru luncur setelah produk reksadana pasar uang sebelumnya ditutup. "Produk ini terbit menyikapi strategi investasi yang kondusif untuk jangka waktu lebih pendek," jelas Idhamsyah Runizam, Direktur Utama PT BNI Asset Management kepada KONTAN, Jumat (12/10).Walaupun pihak Badan Pengawas pasar Modal (BAPEPAM-LK) sudah mengeluarkan aturan baru mengenai reksadana pasar uang yang memperbolehkan Manajer Investasi menggunakan obligasi dibawah 1 tahun sebagai underlying, namun BNI-AM malah tidak menggunakan surat utang untuk produknya."Produk ini, dominan menggunakan deposito dan sisanya menggunakan instruemen pasar uang," katanya.Menurut Idham, pihaknya akan memasukkan portfolionya deposito perbankan dengan tingkat suku bunga yang beragam.Dengan komposisi portfolio seperti itu, Idham memprediksi, indikasi imbal hasil 6,5 per tahunnya. Menurutnya, profil investor yang tepat untuk produk ini adalah investor yang ingin menghindari volatilitas harga untuk sekedar menyimpan dalam jangka waktu yang pendek."Masih sama seperti produk reksadana open-end BNI-AM lainnya, investor bisa menyetor dana minimal Rp 100 ribu per bulannya," tambah Idham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News