BNI AM terbitkan reksadana berbasis indeks obligasi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT BNI Asset Management menerbitkan produk Reksadana Indeks BNI-AM Short Duration Bond Indeks pada hari ini, Jumat (11/2).

Reksadana ini merupakan produk reksadana indeks obligasi yang pertama yang diterbitkan oleh BNI Asset Management sejak berdiri pada tahun 2011.

Putut Endro Andanawarih, Presiden Direktur BNI Asset Management, menjelaskan, penerbitan reksa dana indeks ini bertujuan agar investor dapat memperoleh pertumbuhan investasi berbasis surat utang berdurasi jangka pendek.


Namun, return-nya optimal dengan biaya pengelolaan efisien karena dikelola dengan strategi pasif (mimicking) kinerja Short Duration Bond Index yang menjadi acuannya. 

Baca Juga: Terkerek Penguatan IHSG, Reksadana Saham Jadi Jawara pada Pekan Lalu

Di samping itu, penerbitan reksadana ini juga menambah varian produk untuk memenuhi kebutuhan berbagai kalangan investor.

"Kami berharap reksa dana indeks ini dapat menjadi pilihan menarik bagi investor yang tertarik berinvestasi pada surat utang berdurasi pendek," kata Putut dalam keterangan resminya, Jumat (11/2). 

Putut menambahkan. sesuai ketentuan, reksadana BNI-AM Short Duration Bond Index dapat berinvestasi minimum 80% pada efek  yang menjadi konstituen benchmark-nya, yakni BNI-AM Short Duration Bonds Index, dan 20% pada instrumen pendapatan tetap dan money market. 

Menurut Putut, Short Duration Bonds Index menjadi pilihan sebagai basis produk reksadana karena optimal dari sisi tingkat pengembalian (return investasi).

Selain itu, volatilitasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan obligasi berdurasi panjang yang mempunyai karakteristik volatilitas harga lebih tinggi. "Jadi, reksadana ini cocok untuk investor pendapatan tetap yang konservatif," imbuh Putut. 

Sebelumnya, pada 3 Desember 2021, BNI Asset Management juga telah meluncurkan reksadana berbasis indeks saham, yaitu Reksadana Indeks BNI-AM Indeks Growth 30 atau yang dikenal dengan nama BNI 30G.

BNI 30G merupakan reksadana dengan strategi pasif (mimicking) kinerja indeks 30 saham BEI  dengan pertumbuhan tertinggi. 

Putut berharap, peluncuran kedua reksadana tersebut semakin memperkaya varian produk dan memberikan kombinasi investasi yang semakin menarik bagi investor. 

Hal itu, terutama bagi investor yang menyukai reksadana dengan startegi berbasis indeks (passive managed), yang secara historis memberikan imbal hasil optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan