BNI Asset Management akan rilis 4 reksadana baru



JAKARTA. Demi bisa terus menopang pendapatan dana kelolaan, PT BNI Asset Management berencana untuk terus meluncurkan produk baru di sepanjang sisa tahun kuda ini. Apalagi kondisi makro ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan yang signifikan sehingga mampu meningkatkan penjualan reksadana. 

Senior Fund Manager BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, akan ada lebih dari empat produk baru yang akan rilis di semester II tahun ini. Produk-produk reksadana tersebut seperti produk reksadana proteksi, reksadana pasar uang syariah, dan reksadana dollar Amerika. Hanif menyebut produk reksadana tersebut mempunyai permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat.

Sedangkan untuk produk reksadana dollar Amerika akan digunakan untuk menambah produk sebelumnya. "Penjualan USD money market masih tinggi. Peluncuran produk baru menjadi langkah antisipasi karena jika mentok hingga US$100 juta maka harus mengeluarkan produk baru lagi," ujarnya. 


Peluncuran produk tersebut akan didukung oleh usaha BNI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan produk reksadana. Hanif bilang pihaknya akan melakukan roadshow di sejumlah kota di luar pulau Jawa. Program ini pun sudah berlangsung dengan mengunjungi kota Manado pada pekan lalu dan akan disusul ke sejumlah kota di Sulawesi dan Sumatera. "Ini merupakan program untuk memperkenalkan reksadana agar bisa menarik investor lebih banyak terutama dari segmen institus," ujar Hanif. 

Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan produk reksdana di pulau Jawa, Hanif bilang pihaknya akan memanfaatkan kerjasama dengan sejumlah perusahaan online trading untuk bisa memberikan kemudahan akses bagi nasabah untuk membeli produk BNI Asset Management. Selain itu, BNI Asset Management juga berencana untuk membuat website sendiri yang berisi mengenai informasi terkait investasi dan pengenalan produk reksadana. "Website ini akan diluncurkan bulan depan. Website ini nantinya akan digunakan untuk melayani pertanyaan terkait reksadana dari segmen ritel," ujar Hanif.

Hanif pun menyebut dengan berbagai stategi bisnis yang diterapkan tersebut, BNI Asset Management akan mampu melebihi target yang ditetapkan pemegang saham di tahun ini yaitu sebesar Rp 9 triliun. "Dana kelolaan kami bisa lebih dari itu, akan lebih karena kondisi makro ekonomi bagus seperti inflasi yang menurun," ujar Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto