JAKARTA. Bank BNI optimistis, proses penerbitan saham baru atawa rights issue bakal berjalan sesuai jadwal. Manajemen BNI ini menyatakan siap menyerahkan dokumen terkait aksi tersebut ke Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Putu Bagus Kresna, Sekretaris Perusahaan BNI, menjelaskan, sejauh ini semua target manajemen tak ada satupun yang meleset. “Melihat persiapan yang terus kita lakukan, janji memasukkan dokumen ke Bapepam LK paling lambat 15 Oktober mendatang, bisa kita tepati,” katanya, Senin (4/10). Dengan begitu, rights issue bisa terlaksana akhir tahun ini Putu tak menjelaskan lebih mendetil persiapan itu. “Itu terlalu teknis,” katanya. Ia hanya menceritakan beberapa agenda manajemen terkait rights issue dalam dua pekan mendatang.
Agendanya begini. Setelah tutup buku akhir September lalu, auditor independen mulai mengaudit laporan keuangan. Di saat yang sama, juga dilakukan due diligence terhadap kondisi bisnis dan aset perusahaan secara menyeluruh serta pemberian pendapat hukum (legal opinion). “Proses ini dilakukan secara bersamaan dan semuanya on the track,” katanya. Hasil audit ini merupakan syarat dasar ketika menyerahkan berkas ke Bapepam-LK. Dalam beberapa kali pertemuan dengan DPR ataupun pemerintah, manajemen juga selalu menyampaikan kesiapan menggelar rights issue dan menetapkan target-target yang mesti dicapai. “Jadi, kami tentu saja berupaya semaksimal mungkin menepati janji itu,” kata Putu. Kesungguhan BNI menyerahkan berkas rights issue tepat waktu sangat diharapkan Bank Mandiri. Bank pelat merah terbesar ini, akhir pekan lalu mengingatkan bahwa ketepatan BNI akan mempengaruhi agenda rights issue Mandiri pada Februari 2011. “JIka telat, akan berdampak ke persiapan kami, baik pendaftaran, penyerapan investor, pelaksanaan hingga kupon yang akan ditawarkan,” kata Pahala N. Mansyuri, Direktur Keuangan Mandiri, Minggu (3/10).