KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memproyeksi pada akhir 2018 jumlah hapus buku yang dilakukan bisa lebih rendah dibandingkan 2017 lalu. Yuddy Renaldi, SEVP Remedial dan Recovery BNI mencatat pada 2017 lalu bank melakukan hapus buku kredit sebesar Rp 8,7 triliun. "Segmentasi write off terbesar masih di korporasi, khususnya masih berkutat di industri pengolahan dan pertambangan dari problem loan lama akibat kondisi makro usahanya yang terpuruk," kata Yuddy kepada kontan.co.id, Selasa (17/7).
BNI banyak hapus buku kredit sektor korporasi pengolahan tambang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memproyeksi pada akhir 2018 jumlah hapus buku yang dilakukan bisa lebih rendah dibandingkan 2017 lalu. Yuddy Renaldi, SEVP Remedial dan Recovery BNI mencatat pada 2017 lalu bank melakukan hapus buku kredit sebesar Rp 8,7 triliun. "Segmentasi write off terbesar masih di korporasi, khususnya masih berkutat di industri pengolahan dan pertambangan dari problem loan lama akibat kondisi makro usahanya yang terpuruk," kata Yuddy kepada kontan.co.id, Selasa (17/7).