KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) tercatat menggembirakan sepanjang 2021. Bank pelat merah ini membukukan laba bersih Rp 10,89 triliun. Itu melonjak hingga 232,2% dari tahun 2020 yang hanya membukukan net profit Rp 3,28 triliun. Berdasarkan publikasi laporan keuangan BNI, Rabu (26/1), performa laba bersih yang cukup baik itu didukung oleh penurunan biaya dana dari 2,6% pada tahun 2020 menjadi 1,6%. Rasio biaya murah (CASA) perseroan mengalami kenaikan dari 68,5% menjadi 69,4%. Sepanjang tahun 2021, BNI mencatatkan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 38,2 triliun atau meningkat 12,4%
year on year (YoY). Sementara pendapatan non bunga tumbuh 12,8% YoY menjadi Rp 13,6 triliun. Margin bunga bersih atau
net interest income (NIM) bank ini meningkat dari 4,5% menjadi 4,7%.
Baca Juga: Kongsi Terbaru Bank Digital: Sea Group & BNI, Sulap Bank Mayora dengan Strategi Baru Pertumbuhan pendapatan bunga bersih sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5,3% dari Rp 553,1 triliun menjadi Rp 582 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 15,5% YoY menjadi Rp 729,1 triliun. Adapun aset perseroan meningkat 14,9% YoY menjadi p 964,8 triliun. Pertumbuhan kredit BNI disertai dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau
non performing loan (NPL) gross turun dari 4,3% menjadi 3,7%. Sebelumnya, Novita Anggraeni Direktur Keuangan BNI mengatakan, kinerja perseroan di tahun 2021 semakin membaik. Hal ini tidak lepas dari langkah strategis yang telah ditetapkan oleh manajemen sejak awal tahun 2021 untuk memulai program transformasi perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kualitas aset, pertumbuhan bisnis yang prudent dan penguatan modal. "Memasuki tahun 2022 ini pertumbuhan ekonomi oleh banyak lembaga diproyeksikan akan lebih baik, ditambah kinerja keuangan yang lebih sehat, kami memproyeksikan laba bersih tahun 2022 akan tumbuh positif, seiring dengan tren kinerja yang terus meningkat," kata Novita pada Kontan.co.id, Selasa (18/1).
Novita bilang, hal ini tentunya tidak mudah, mengingat pandemi belum sepenuhnya berakhir. Namun, manajemen BNI akan berupaya mewujudkannya melalui ekspansi secara prudent pada
debitur top tier dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi, menggenjot
fee based income melalui peningkatan transaksi,
cross selling dan layanan digital, efisiensi biaya operasional melalui optimalisasi teknologi, fokus menumbuhkan dana murah (CASA) yang sehat untuk mendukung penyaluran kredit, serta menjaga kualitas aset untuk dapat meminimalkan
cost of credit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto