JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berkomitmen menyalurkan kredit Rp 626 miliar ke Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Perinciannya, kredit investasi Rp 256,8 miliar dan fasilitas L/C impor sebesar US$ 37,19 juta atau setara dengan Rp 369 miliar jika 1US$ sama dengan Rp 9.925 per 1US$.Direktur Korporasi Krishna R. Suparto mengatakan, fasilitas ini adalah bagian dari sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Khusus untuk Perum Peruri, Krishna berharap, fasilitas kredit dapat mendukung bisnis perusahaan percetakan uang itu dalam mengembangkan kapasitas produksi dan kualitas hasil cetakan uang."Kredit ini akan digunakan untuk pembelian mesin cetak uang dengan teknologi terbaru," katanya usai penandatanganan perjanjian kredit dengan Direktur Utama Perum Peruri Junino Jahja, Jumat (12/3) di Jakarta.Krishna menambahkan, kredit ini bertenor 120 bulan plus masa tenggang 12 bulan dengan suku bunga 11% per tahun. Kata Krishna, outstanding kredit Perum Peruri sebesar Rp 89 miliar, sehingga total fasilitas kredit BNI kepada Peruri saat ini mencapai Rp 715 miliar.Direktur Utama Perum Peruri Junino Jahja menambahkan, fasilitas kredit tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan tiga anak perusahaan yang bergerak di bidang produksi tinta, kertas, dan kemanan teknologi informasi. Untuk pengembangan ini, lanjut Junino, Perum Peruri akan menginvestasikan dana sebesar Rp 800 miliar."Ke depan, tugas baru perusahaan akan mencetak paspor nasional dan KTP (Kartu Tanda Penduduk)," ujar Junino. Kredit korporasi Menurut Krishna, fasilitas kredit kepada Perum Peruri ini merupakan bagian dari penyaluran kredit korporasi BNI, termasuk penyediaan modal kerja perusahaan BUMN. Krishna berharap, tahun ini BNI mampu menyalurkan kredit korporasi sekitar Rp 45 triliun. Dari total nilai komitmet tersebut, Rp 20 triliun dialokasikan untuk pinjaman kredit kepada perusahaan BUMN."Salah satunya kami akan fokus di bidang infrastruktur, yaitu listrik, jalan tol dan telekomunikasi," ucap Krishna.General Manager Korporasi BNI Rosadelima Dwi Mutiari mengatakan, dengan penyaluran kredit ke Perum Peruri ini berarti komitmen BNI kredit ke BUMN sudah terealisasi 20% lebih. "Alokasi pinjaman ke BUMN hampir Rp 20 triliun," tuturnya.Rosa mencontohkan, khusus bidang infrastruktur, pada kuartal I tahun ini, BNI akan membiayai proyek 10.000 megawatt di samping kredit untuk capital expenditur (capex) alias belanja modal BUMN, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).Sayang Rosa enggan merinci detil fasilitas pinjaman belanja modal untuk kedua perusahaan tersebut. "Prosesnya masih dalam tahap pembicaraan," ujarnya.Sementara di sektor infrastruktur, kata Rosa, BNI siap membiayai transmisi proyek 10.000 megawatt senilai Rp 4 triliun kepada PTPerusahaan Listrik Negara (PLN) dalam bentuk sindikasi kredit bersama bank BUMN dan bank swasta nasional lainnya.Di samping itu, BNI juga siap menyalurkan Rp 5 triliun kepada PT KAI. "BNI juga akan meneruskan pembiayaan di bidang jalan tol tahun ini. Yang sudah terealisasi khusus proyek tol Rp 7 triliun," imbuh Rosa.
BNI Beri Kredit Rp 626 M ke Peruri
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berkomitmen menyalurkan kredit Rp 626 miliar ke Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Perinciannya, kredit investasi Rp 256,8 miliar dan fasilitas L/C impor sebesar US$ 37,19 juta atau setara dengan Rp 369 miliar jika 1US$ sama dengan Rp 9.925 per 1US$.Direktur Korporasi Krishna R. Suparto mengatakan, fasilitas ini adalah bagian dari sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Khusus untuk Perum Peruri, Krishna berharap, fasilitas kredit dapat mendukung bisnis perusahaan percetakan uang itu dalam mengembangkan kapasitas produksi dan kualitas hasil cetakan uang."Kredit ini akan digunakan untuk pembelian mesin cetak uang dengan teknologi terbaru," katanya usai penandatanganan perjanjian kredit dengan Direktur Utama Perum Peruri Junino Jahja, Jumat (12/3) di Jakarta.Krishna menambahkan, kredit ini bertenor 120 bulan plus masa tenggang 12 bulan dengan suku bunga 11% per tahun. Kata Krishna, outstanding kredit Perum Peruri sebesar Rp 89 miliar, sehingga total fasilitas kredit BNI kepada Peruri saat ini mencapai Rp 715 miliar.Direktur Utama Perum Peruri Junino Jahja menambahkan, fasilitas kredit tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan tiga anak perusahaan yang bergerak di bidang produksi tinta, kertas, dan kemanan teknologi informasi. Untuk pengembangan ini, lanjut Junino, Perum Peruri akan menginvestasikan dana sebesar Rp 800 miliar."Ke depan, tugas baru perusahaan akan mencetak paspor nasional dan KTP (Kartu Tanda Penduduk)," ujar Junino. Kredit korporasi Menurut Krishna, fasilitas kredit kepada Perum Peruri ini merupakan bagian dari penyaluran kredit korporasi BNI, termasuk penyediaan modal kerja perusahaan BUMN. Krishna berharap, tahun ini BNI mampu menyalurkan kredit korporasi sekitar Rp 45 triliun. Dari total nilai komitmet tersebut, Rp 20 triliun dialokasikan untuk pinjaman kredit kepada perusahaan BUMN."Salah satunya kami akan fokus di bidang infrastruktur, yaitu listrik, jalan tol dan telekomunikasi," ucap Krishna.General Manager Korporasi BNI Rosadelima Dwi Mutiari mengatakan, dengan penyaluran kredit ke Perum Peruri ini berarti komitmen BNI kredit ke BUMN sudah terealisasi 20% lebih. "Alokasi pinjaman ke BUMN hampir Rp 20 triliun," tuturnya.Rosa mencontohkan, khusus bidang infrastruktur, pada kuartal I tahun ini, BNI akan membiayai proyek 10.000 megawatt di samping kredit untuk capital expenditur (capex) alias belanja modal BUMN, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).Sayang Rosa enggan merinci detil fasilitas pinjaman belanja modal untuk kedua perusahaan tersebut. "Prosesnya masih dalam tahap pembicaraan," ujarnya.Sementara di sektor infrastruktur, kata Rosa, BNI siap membiayai transmisi proyek 10.000 megawatt senilai Rp 4 triliun kepada PTPerusahaan Listrik Negara (PLN) dalam bentuk sindikasi kredit bersama bank BUMN dan bank swasta nasional lainnya.Di samping itu, BNI juga siap menyalurkan Rp 5 triliun kepada PT KAI. "BNI juga akan meneruskan pembiayaan di bidang jalan tol tahun ini. Yang sudah terealisasi khusus proyek tol Rp 7 triliun," imbuh Rosa.