BNI: BI rate turun, bunga kredit bisa turun



JAKARTA. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memprediksi akhir Februari 2016 atau 1,5 bulan setelah pengumuman penurunan BI Rate, suku bunga deposito dan kredit diperkirakan menyusul turun.

Alasannya, dengan penurunan BI rate, biaya dana deposito akan menurun. Selain itu, cost of credit perbankan juga akan menyesuaikan dengan penurunan suku bunga deposito.

Sekertaris Perusahaan BNI Suhardi Petrus mengatakan, selain faktor penurunan BI rate, penyaluran kredit KUR oleh pemerintah pada 2016 sebesar Rp 120 triliun juga menjadi pemicu penurunan bunga deposito.


Penyaluran kredit KUR dengan bunga yang jauh lebih rendah dari rata-rata suku bunga pasar saat ini, yaitu 12,4% sampai 12,5% diperkirakan akan menjadi trigger bank untuk menurunkan suku bunga kredit.

“Untuk suku bunga deposito kami perkirakan akan turun sama dengan BI Rate, yaitu sebesar 0,25%. Namun, memang untuk beberapa spesial rate mungkin penurunannya agak berbeda, tergantung kondisi likuiditas dan cost of fund masing-masing bank,” ujar Suhardi, kepada KONTAN, Kamis (14/01).

Untuk potensi besaran penurunan suku bunga kredit, Suhardi enggan merinci lebih jauh. Terkait sektor yang berpeluang mengalami penurunan suku bunga kredit pada 2016, menurut Suhardi adalah sektor komersial.

Saat ini suku bunga kredit komersial BNI adalah antara 13% sampai 14%. Untuk suku bunga kredit konsumer BNI sebagai gambaran merupakan salah satu yang terendah dipasar yaitu 8,45%, sehingga menurunt Suhardi penurunan di sektor ini akan kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan