JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk terus memperlambat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), akibat dari pengetatan aturan loan to value (LTV) untuk KPR rumah pertama dan rumah kedua. Dodit W. Probojakti, General Manager Konsumer BNI, mengatakan, penyaluran KPR kian melambat, karena bank berkode saham BBNI ini menyasar pasar kredit rumah untuk kelas menengah dengan harga Rp 320 juta ke atas. Misalnya, BNI memproyeksikan pertumbuhan KPR sebesar 9% pada tahun 2014 ini. "Permintaan KPR kian rendah, saat ini sebesar Rp 700 miliar per bulan, padahal pada tahun sebelumnya mencapai Rp 1,1 triliun per bulan," kata Dodit, kepada KONTAN, pada akhir pekan. Adapun outstanding KPR BNI tumbuh 12% atau mencapai Rp 32,7 triliun per Juni 2014, dengan target penyaluran KPR sebesar Rp 34,35 triliun per Desember 2014.Dodit menambahkan, pihaknya belum ada rencana menaikan bunga KPR lantaran saat ini sudah tinggi yakni 9,5% untuk bunga tetap selama satu tahun, kemudian 13% untuk bunga tenor selanjutnya. "Meskipun bunga tinggi, rasio kredit bermasalah untuk KPR terjaga di level 1%," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI bidik realisasi KPR Rp 34 triliun tahun ini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk terus memperlambat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), akibat dari pengetatan aturan loan to value (LTV) untuk KPR rumah pertama dan rumah kedua. Dodit W. Probojakti, General Manager Konsumer BNI, mengatakan, penyaluran KPR kian melambat, karena bank berkode saham BBNI ini menyasar pasar kredit rumah untuk kelas menengah dengan harga Rp 320 juta ke atas. Misalnya, BNI memproyeksikan pertumbuhan KPR sebesar 9% pada tahun 2014 ini. "Permintaan KPR kian rendah, saat ini sebesar Rp 700 miliar per bulan, padahal pada tahun sebelumnya mencapai Rp 1,1 triliun per bulan," kata Dodit, kepada KONTAN, pada akhir pekan. Adapun outstanding KPR BNI tumbuh 12% atau mencapai Rp 32,7 triliun per Juni 2014, dengan target penyaluran KPR sebesar Rp 34,35 triliun per Desember 2014.Dodit menambahkan, pihaknya belum ada rencana menaikan bunga KPR lantaran saat ini sudah tinggi yakni 9,5% untuk bunga tetap selama satu tahun, kemudian 13% untuk bunga tenor selanjutnya. "Meskipun bunga tinggi, rasio kredit bermasalah untuk KPR terjaga di level 1%," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News