BNI cenderung selektif di kredit tambang dan komoditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku selektif untuk menyalurkan kredit di segmen tambang dan komoditas. Maklum, segmen ini masih fluktuatif terhadap kondisi ekonomi.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang untuk untuk sektor komoditas dan pertambangan memang saat ini mempunyai fluktuasi tinggi terhadap kondisi ekonomi.

"Apalagi harga komoditas masih sensitif terhadap bencana alam," kata Herry kepada Kontan.co.id, Senin (12/2).


Meskipun memiliki kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) cukup tinggi, namun BNI optimistis prospek sektor tambang dan komoditas masih bagus seiring membaiknya harga komoditas sejak tahun 2017.

Pada tahun ini, memang sudah banyak permintaan kredit untuk sektor pertanian. Namun untuk sektor pertambangan, BNI mengaku masih sangat selektif terhadap permintaan yang masuk.

Untuk komoditas pertanian, BNI mencatat sepanjang 2017, mengalami kenaikan kredit 14,1% yoy. Saat ini pertanian menyumbang 11%-12% terhadap total eksposure kredit BNI.

BNI konsen penyaluran kredit di sektor ini terutama kepada grup debitur yang menjadi pemain utama di sektor ini baik BUMN maupun non BUMN, dengan average collateral cover 138%. Kualitas kredit sektor ini juga terjaga dengan baik dengan tingkat NPL 0,5%, terus membaik dibandingkan tahun 2015 dan 2016 yang mencapai 0,8% dan 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat