KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah terus mendorong pemulihan (recovery) dari kredit-kredit bermasalah yang hapus buku di samping terus berupaya memperbaiki kualitas aset. Hal itu dilakukan untuk menekan kerugian. Sepanjang semester I 2019, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100 ini) berhasil mencatatkan tingkat pertumbuhan pendapatan dari recovery kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang telah hapus buku alias write off. BNI mencatatkan write off sebesar Rp 3,76 triliun di paruh pertama tahun ini atau turun 12% dari periode yang sama tahun 2018 sejalan dengan penurunan NPL perseroan dari 2,1% jadi 1,8% atau sebesar Rp 9,02 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri raup pendapatan Rp 1,91 triliun dari pemulihan kredit bermasalah Dari NPL yang hapus buku itu, BNI berhasil memulihkan Rp 1,13 triliun atau dengan recovery rate 30%. Sedangkan pada semester I 2018, perseroan hanya mencatat pemulihan Rp 1,04 triliun atau hanya 24,5% terhadap total write off.