KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali melanjutkan tren koreksi hingga perdagangan sesi pertama, hari ini (9/4). Di mana, dua big banks lainnya seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai menunjukan rebound.

Hingga akhir sesi pertama, BBNI tercatat mengalami koreksi 0,74% dari harga penutupan hari sebelumnya menjadi Rp 4.000. Seperti diketahui, BBNI mengalami koreksi 4,95% pada akhir penutupan perdagangan, Selasa (8/4)  dan menjadi penurunan terkecil di antara big banks lainnya.

Padahal, pada pembukaan perdagangan hari ini, BBNI sempat menguat cukup signifikan mencapai 2,48% menjadi Rp 4.130. Sayangnya, hal tersebut tak berlangsung lama karena langsung terkoreksi hingga sempat menyentuh level Rp 3.980 per saham.

Rekomendasi Fashion Hunting Spot di Bangkok

Baca Juga: Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir

Kondisi serupa terjadi pada BBRI. Di mana, hingga akhir perdagangan sesi pertama, bank yang akrab dengan wong cilik ini mengalami koreksi tipis 0,27% dari harga penutupan hari sebelumnya menjadi Rp 3.630 per saham. Pada hari sebelumnya, BBRI ditutup 10,12% menjadi Rp 3.640 per saham.

Adapun, pada pembukaan perdagangan, BBRI sempat mengalami penguatan hingga 1,65% atau menyentuh level Rp 3.700 per saham. Sama halnya dengan BBNI, BBRI juga langsung kembali turun hingga level terendah di perdagangan tersebut mencapai Rp 3.610 per saham.

Nasib berbeda dialami oleh BBCA dan BMRI yang mampu mengalami kenaikan di sesi pertama ini. BBCA menguat hingga 1,29% menjadi Rp 7.875 per saham, sementara BMRI menguat 0,86% menjadi Rp 4.710 per saham.

Bagi BMRI, peningkatan ini rasanya belum seberapa. Pasalnya, pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya, bank berlogo pita emas ini telah terkoreksi hingga 10,19% dan menjadi yang terkoreksi paling dalam pada perdagangan hari sebelumnya.

Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Valas Tetap Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News