JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bekerja sama dengan PT Jamsostek (Persero) menerbitkan kartu tabungan co-branding. Kartu ini berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit BNI serta untuk mengecek saldo dana Jaminan Hari Tua atas kepesertaan Jamsostek.Gatot Suwondo menjelaskan, kartu ini tak serta merta dapat digunakan untuk kartu debet, tetapi nasabah harus menyetorkan dana tabungan karena dana jaminan hari tua tak bisa didebet. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dan Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga di kantor pusat BNI, Jakarta, Kamis(31/3).Gatot menyatakan, program kerja sama ini menguntungkan BNI karena menambah dana murah yang mengendap. Selain itu kerja sama ini juga bisa meningkatkan customer base BNI."Anggotanya sekarang kan 9 juta. Kami bisa menambah 1 juta saja itu kan sudah bagus," kata Gatot.Gatot Suwondo menjelaskan untuk tahap awal, kartu ini akan diterbitkan untuk seluruh pegawai BNI dan pegawai Jamsostek. Jumlah ini kurang lebih 22 ribu yang terdiri dari 19 ribu pegawai BNI dan 3 ribu pegawai Jamsostek.Saat ini Jamsostek memiliki 22 juta anggota dan di antaranya 9,2 juta pengguna aktif. Seluruh anggota diperkirakan akan bisa memiliki kartu co-branding ini dalam waktu 2-3 tahun mendatang. Saat ini total dana kelolaan Jamsostek mencapai Rp 102,629 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI dan Jamsostek terbitkan kartu co-branding
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bekerja sama dengan PT Jamsostek (Persero) menerbitkan kartu tabungan co-branding. Kartu ini berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit BNI serta untuk mengecek saldo dana Jaminan Hari Tua atas kepesertaan Jamsostek.Gatot Suwondo menjelaskan, kartu ini tak serta merta dapat digunakan untuk kartu debet, tetapi nasabah harus menyetorkan dana tabungan karena dana jaminan hari tua tak bisa didebet. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dan Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga di kantor pusat BNI, Jakarta, Kamis(31/3).Gatot menyatakan, program kerja sama ini menguntungkan BNI karena menambah dana murah yang mengendap. Selain itu kerja sama ini juga bisa meningkatkan customer base BNI."Anggotanya sekarang kan 9 juta. Kami bisa menambah 1 juta saja itu kan sudah bagus," kata Gatot.Gatot Suwondo menjelaskan untuk tahap awal, kartu ini akan diterbitkan untuk seluruh pegawai BNI dan pegawai Jamsostek. Jumlah ini kurang lebih 22 ribu yang terdiri dari 19 ribu pegawai BNI dan 3 ribu pegawai Jamsostek.Saat ini Jamsostek memiliki 22 juta anggota dan di antaranya 9,2 juta pengguna aktif. Seluruh anggota diperkirakan akan bisa memiliki kartu co-branding ini dalam waktu 2-3 tahun mendatang. Saat ini total dana kelolaan Jamsostek mencapai Rp 102,629 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News