BNI dan Shinhan Bank salurkan kredit sindikasi pertambangan senilai US$ 231 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meneken kerjasama Bank Shinhan Indonesia (Shinhan Bank) untuk pembiayaan kredit sindikasi PT J Resources Nusantara (JRN) sebesar total US$ 231 juta. PT J Resources Nusantara merupakan anak perusahaan dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk. 

Fasilitas kredit sindikasi tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan tambang yang dioperasikan JRN dan anak perusahaannya. Dalam pembiayaan tersebut, BNI berperan sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners (MLAB).

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan dokumen kerjasama pembiayaan antara Pemimpin Unit Bisnis Sindikasi BNI Rommel TP Sitompul, VP CST Divisi LMC 1 BNI M. Roland Perdana, dan Direktur Utama Bank Shinhan Indonesia Hwang Dae Geu di Jakarta, Jumat (13/9). Turut hadir menyaksikan penandatanganan tersebut Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta.


Baca Juga: Kredit investasi tumbuh paling deras di awal kuartal III-2019

Rommel menuturkan pada kesempatan sebelumnya, kesepakatan Perjanjian Kredit Sindikasi yang menetapkan BNI sebagai MLAB, Agen Fasilitas, Agen Escrow, dan Agen Jaminan telah dilaksanakan pada 12 April 2019. Bank Shinhan Indonesia kini masuk sebagai kreditur partisipan dalam pembiayaan secara sindikasi ini . 

“Usai penandatanganan dokumen kerjasama pembiayaan ini maka secara resmi telah dilaksanakan pengalihan sebagian porsi kredit sindikasi BNI pada Bank Shinhan Indonesia,” ujar Romme dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/9) malam.

Bank Shinhan Indonesia adalah anak usaha Shinhan Bank, sebuah bank yang berkantor pusat di Korea dan memiliki 150 lebih jaringan di 20 negara. Semenjak memasuki pasar Indonesia pada tahun 2016, Bank Shinhan Indonesia sampai saat ini telah mengoperasikan 53 kantor yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi, dengan disertai pertumbuhan asset yang kuat dan kinerja yang positif.

Baca Juga: Bank-bank besar semakin aktif menyalurkan kredit lewat skema sindikasi

Sebagai tambahan saja, sepanjang paruh pertama 2019 lalu BNI tercatat sebagai bank penyalur kredit sindikasi terbesar di Tanah Air. Dalam artikel yang dimuat Kontan.co.id (10/7) hingga akhir tahun pihaknya menargetkan dapat melakukan closing kredit sindikasi sebesar Rp 79 triliun dengan pipeline partisipasi perseroan sekitar Rp 27 triliun.

"Closing sindikasi yang diharapkan semester II terdiri dari proyek smelter senilai Rp 7 triliun, pembangkit listrik Rp 48 triliun, infrastruktur tol Rp 21,4 triliun dan industri manufaktur Rp 2,38 triliun," ungkap Rommel. Sementara sepanjang enam bulan pertama tahun ini, total sindikasi yang di-arrange BNI mencapai Rp 79,2 triliun. Porsi perseroan dalam pembiayaan sindikasi itu mencapai Rp 22,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi