BNI Finance Lakukan Efisiensi dengan Mengedepankan Digitalisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efisiensi menjadi hal yang belakangan terjadi di industri keuangan, termasuk multifinance. PT BNI Multifinance (BNI Finance) juga telah melakukan efisiensi dengan mengedepankan proses digitalisasi.

"Lebih ke arah digitalisasi, karena BNI Finance masih baru dan hal tersebut dapat dilakukan sejak awal tanpa mengurangi jumlah karyawan. Transformasi bisnis ke retail bisnis baru dilakukan di awal 2023," ujar Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi kepada Kontan, Rabu (27/11).

Lebih rinci, Albertus menyampaikan digitalisasi yang dilakukan berupa proses pembayaran yang tidak ada di kantor cabang. Artinya, tak ada kasir di kantor cabang, tetapi lewat auto debit hingga transfer dari ATM.


Baca Juga: BNI finance Raih Sertifikasi ISO 27001:2022

Menurut Albertus, efisiensi tidak selalu berupa menutup cabang, tetapi bisa dilakukan dengan cara lain sehingga dapat melakukan proses bisnis dengan cepat tanpa kerja manual. Selain itu, dia menyebut tujuannya dilakukan efisiensi agar beban operasional perusahaan tidak membengkak seiring dengan kualitas kredit yang cenderung memburuk.

"Mungkin yang dilakukan perusahaan lain adalah digitalisasi dilakukan setelah memiliki karyawan yang banyak, sehingga perlu pengurangan karyawan karena telah dilakukan otomatisasi via digitalisasi," tuturnya.

Saat ini, Albertus bilang BNI Finance tidak membuka cabang baru dan cukup dengan 52 jaringan pemasaran yang ada. Dia pun mengatakan BNI Finance saat ini memiliki sekitar 800 karyawan.

Selanjutnya: Alih-alih Turun, Bunga Simpanan Perbankan Justru Mendaki

Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Gencatan Senjata Timur Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari