BNI Finance Prediksi BOPO Naik pada Akhir Tahun 2024, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance atau BNI Finance memproyeksikan bahwa rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perusahaan akan meningkat pada akhir tahun ini. 

Hal ini disebabkan oleh rencana ekspansi bisnis yang melibatkan pembukaan 20 outlet atau cabang baru di seluruh Indonesia.

Chief Financial Officer BNI Multifinance, Legendariah Rasuanto, menyatakan bahwa penambahan cabang baru akan berkontribusi pada peningkatan Beban Operasional, yang secara otomatis akan memengaruhi rasio BOPO perusahaan. 


"Sehingga hal tersebut menambah Beban Operasional Pendapatan Operasional kami," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/8).

Baca Juga: Suku Bunga BI Bertahan di Level 6,25%, Simak Kondisi NIM Multifinance

Meskipun demikian, Legendariah belum dapat menyebutkan besaran pasti dari kenaikan rasio BOPO yang diproyeksikan. 

Ia juga menambahkan bahwa kenaikan BOPO di industri multifinance, termasuk BNI Finance, umumnya akan didorong oleh peningkatan Beban Bunga dan Beban Pencadangan.

Dalam jangka pendek, Legendariah mencatat bahwa rasio BOPO BNI Finance kemungkinan besar akan tetap meningkat. Hal ini disebabkan oleh penurunan penjualan mobil baru sejak semester I-2024, yang mempengaruhi seluruh industri. 

Penurunan penjualan ini menyebabkan persaingan di sektor pembiayaan semakin ketat, memaksa perusahaan multifinance seperti BNI Finance untuk menahan kenaikan tingkat suku bunga jual (selling rate), yang pada akhirnya menekan margin bersih.

"Namun, setelah cabang-cabang baru tersebut mulai beroperasi penuh dan mampu menghasilkan pendapatan, BOPO akan terkendali dan berangsur-angsur turun," tambahnya.

Baca Juga: Biaya Operasional (BOPO) Perusahaan Pembiayaan Naik Jadi 78,9% Per Mei, Ini Sebabnya

Legendariah memperkirakan bahwa BOPO BNI Finance akan mulai stabil pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025, setelah pembukaan cabang-cabang baru selesai.

Selain itu, ia juga memprediksi bahwa kondisi BOPO di perusahaan-perusahaan multifinance lainnya akan kembali stabil atau bahkan menurun, asalkan perusahaan-perusahaan tersebut dapat lebih konservatif dalam pengelolaan aset, sehingga kualitas asetnya membaik.

Sebagai informasi tambahan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa rasio BOPO perusahaan pembiayaan per Mei 2024 mencapai 78,9%, naik dari 76,89% pada Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .