JAKARTA. Pekan ini PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan bekerjasama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) mengenai pemberian kredit terutama sektor infrastruktur dan small medium loan. Fasilitas pinjaman tersebut nantinya akan disalurkan BNI kepada 1.000 pengusaha Jepang yang ada di Indonesia. "Kita menggandeng JBIC ini agar lebih berperan pada program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digarap oleh pemerintah," kata Gatot M. Suwondo, Direktur Utama Bank BNI, Senin (25/7). Melalui kerjasama ini nantinya BNI akan mendukung bank regional Jepang untuk membiayai nasabahnya yang ada di Indonesia. Bank berkode saham BBNI ini menilai, potensi kerjasama ini sangat besar, mengingat banyaknya pengusaha Jepang di Indonesia yang masih membutuhkan pembiayaan untuk ekspansi. Gatot menambahkan, penyaluran kredit ke sektor infrastruktur dinilai sebagai investasi jangka panjang, meskipun ada beberapa kendala seperti proyek infrastruktur soal undang-undang pembebasan lahan. Krishna Suparto, Director Business Banking BNI menambahkan, infrastruktur merupakan bagian dalam kredit investasi meskipun jumlah lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan ke sektor oil and gas dan kelistrikan. Adapun, pada akhir Juni 2011 total kredit investasi BNI mencapai Rp 20 triliun atau tumbuh 11% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 18 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI gandeng JBIC berikan pendanaan kepada 1.000 pengusaha
JAKARTA. Pekan ini PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan bekerjasama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) mengenai pemberian kredit terutama sektor infrastruktur dan small medium loan. Fasilitas pinjaman tersebut nantinya akan disalurkan BNI kepada 1.000 pengusaha Jepang yang ada di Indonesia. "Kita menggandeng JBIC ini agar lebih berperan pada program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digarap oleh pemerintah," kata Gatot M. Suwondo, Direktur Utama Bank BNI, Senin (25/7). Melalui kerjasama ini nantinya BNI akan mendukung bank regional Jepang untuk membiayai nasabahnya yang ada di Indonesia. Bank berkode saham BBNI ini menilai, potensi kerjasama ini sangat besar, mengingat banyaknya pengusaha Jepang di Indonesia yang masih membutuhkan pembiayaan untuk ekspansi. Gatot menambahkan, penyaluran kredit ke sektor infrastruktur dinilai sebagai investasi jangka panjang, meskipun ada beberapa kendala seperti proyek infrastruktur soal undang-undang pembebasan lahan. Krishna Suparto, Director Business Banking BNI menambahkan, infrastruktur merupakan bagian dalam kredit investasi meskipun jumlah lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan ke sektor oil and gas dan kelistrikan. Adapun, pada akhir Juni 2011 total kredit investasi BNI mencapai Rp 20 triliun atau tumbuh 11% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 18 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News