BNI Gandeng Sinergi Gula Nusantara untuk Salurkan KUR ke Petani Tebu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani kerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam rangka penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit BNI Wirausaha (BWU) kepada petani tebu. 

Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan dan energi serta sejalan dengan inisiatif perusahaan untuk berkontribusi memajukan sektor pertanian dan turut mendukung target swasembada gula konsumsi pada 2028.

Melalui kerja sama ini, BNI akan menyalurkan KUR dan BWU kepada petani tebu yang telah bermitra dengan SGN. Potensi pembiayaan kepada petani tebu rakyat mitra SGN mencapai Rp 1,17 triliun, dimana SGN akan bertindak sebagai off-taker atau pihak yang membeli tebu hasil panen petani yang menerima KUR dan BWU dari BNI.


Baca Juga: Kredit Macet Tinggi, Kredit UMKM Melambat

"Sebagai bank BUMN, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Kerjasama ini menjadi momen yang spesial karena dapat mempererat dan memperkuat kolaborasi dalam mendukung program pemerintah," kata Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies dalam siaran pers, Kamis (12/12).

Menurut Corina, peran BNI melalui kerja sama ini untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang cukup.

"Mudah-mudahan kolaborasi ini semakin baik karena ini adalah awal dan akan kami tingkatkan terus. Dan ini akan menjadi salah satu wujud dari visi Indonesia yang berdaulat dalam sektor pangan," sambung Corina.

Adapun Direktur Keuangan Sinergi Gula Nusantara Hariyanto mengatakan, penandatanganan perjanjian perpanjangan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang sudah terjalin antara BNI dan SGN sejak 2022. 

Baca Juga: Relaksasi dan Daya Beli Kerek Kredit Macet KUR

Penyaluran KUR dan BWU oleh BNI kepada para petani tebu punya arti penting dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya mendorong realisasi swasembada gula nasional pada 2028.

"85% bahan baku gula itu berasal dari petani, sehingga ekosistem yang dapat mendukung usaha petani itu menjadi sangat penting," ungkap Hariyanto.

Program penyaluran KUR dan BWU ini tidak hanya bertujuan mendukung tercapainya swasembada gula konsumsi nasional, tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan begitu, petani dapat berkontribusi lebih besar dalam menggerakkan roda ekonomi.

"Dampaknya terutama dalam penyaluran kelompok tani, dan juga tadi ujung-ujungnya stakeholder kita yaitu petani menjadi lebih sejahtera. Secara nasional, milestone yang terdekat adalah swasembada gula konsumsi tahun 2028," imbuh dia.

Selanjutnya: Bank Sentral Swiss Pangkas Bunga 50 Bps, Terendah Sejak November 2022

Menarik Dibaca: 5 Hal yang Harus Dilakukan setelah Eksfoliasi Wajah, Jangan Dilewatkan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi