KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menunjang ekspansi kredit, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam tiga bulan pertama berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 492,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 10,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, penghimpunan dana murah di perseroan juga semakin membaik. Hal ini ditandai oleh meningkatnya rasio current acount, saving account (CASA) dari sebelumnya 58,5% pada kuartal I 2017 menjadi 62,4% pada kuartal pertama 2018. Dana murah ini adalah simpanan nasabah di produk tabungan dan giro, yang tak membebankan bunga besar pada bank. "Pertumbuhan dana murah memang cukup baik di BNI, terlihat dari cost of fund (biaya dana) sudah 2,8%. Tahun 2017 lalu terus bertengger di 3%. CASA kami jaga di 60%-63%," ujarnya di Jakarta, Senin (23/4).
BNI himpun Rp 492,9 triliun dana nasabah di kuartal I 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menunjang ekspansi kredit, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam tiga bulan pertama berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 492,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 10,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, penghimpunan dana murah di perseroan juga semakin membaik. Hal ini ditandai oleh meningkatnya rasio current acount, saving account (CASA) dari sebelumnya 58,5% pada kuartal I 2017 menjadi 62,4% pada kuartal pertama 2018. Dana murah ini adalah simpanan nasabah di produk tabungan dan giro, yang tak membebankan bunga besar pada bank. "Pertumbuhan dana murah memang cukup baik di BNI, terlihat dari cost of fund (biaya dana) sudah 2,8%. Tahun 2017 lalu terus bertengger di 3%. CASA kami jaga di 60%-63%," ujarnya di Jakarta, Senin (23/4).