JAKARTA. Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membawa berkah bagi industri perbankan. Industri ini berpeluang mendapatkan sumber dana murah melalui pengelola dana BPJS melalui layanan cash management. Salah satu bank yang berpeluang mendapatkannya adalah Bank BNI. Kemarin (10/7), bank pelat merah ini menandatangani kesepakatan dengan PT Asuransi Kesehatan (Askes) dalam pengelolaan dana. Mulai awal tahun 2014, BNI akan mengelola premi yang dikumpulkan asuransi yang akan berubah menjadi BPJS kesehatan ini. BNI juga akan menyediakan produk perbankan tempat penempatan dana. Executive Vice President & General Manager Transactional Banking Services BNI Iwan Kamaruddin mengatakan kerjasama ini akan membuat operasional lebih efisien, karena Askes tidak perlu repot mencatatkan perputaran dana hingga pembayaran tagihan dan premi. BNI akan mengambilalih peran tersebut, Askes tinggal menunggu laporan. Askes juga mendapat saran dari BNI mengenai produk penempatan dana yang sesuai.Sementara bagi BNI, cash management merupakan sumber dana murah. Sebab dana masuk ke rekening giro. Hal ini bisa menjadikan biaya dana (cost of fund) lebih rendah, sehingga bisa berpengaruh pada bunga kredit. BNI juga dapat keuntungan fee based atau pendapatan non bunga dari setiap transaksi Askes. Awal tahun 2013, dana kelolaan cash management BNI antara Rp 60 triliun - Rp 70 triliun. Pada akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp 80 triliun. "Pertumbuhan dana tidak besar karena perputaran sangat cepat," ujar Iwan.Sebagai besar nasabah cash management BNI merupakan nasabah korporasi dan komersial sektor transportasi, seperti pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan tol, dan infrastruktur. "Korporasi pengelola minyak bumi dan gas (migas) juga banyak menggunakan layanan kami," tambahnya.Informasi saja, saat ini jumlah premi Askes sudah mencapai Rp 4 triliun. Dalam waktu dekat, Askes juga mengandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam pengelolaan dana.Bank Internasional Indonesia (BII )juga berencana menggenjot layanan cash management. Bank milik Malayan Bank ini menyasar nasabah korporasi ekspor-impor. Guna meningkatkan layanan, manajemen sudah membenahi infrastruktur teknologi informasi (TI). "Cash management menjadi salah satu fokus kami guna meningkatkan pendapatan," ujar Direktur Keuangan BII Thilagovathy Nadason.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI incar dana kelolaan Rp 80 triliun
JAKARTA. Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membawa berkah bagi industri perbankan. Industri ini berpeluang mendapatkan sumber dana murah melalui pengelola dana BPJS melalui layanan cash management. Salah satu bank yang berpeluang mendapatkannya adalah Bank BNI. Kemarin (10/7), bank pelat merah ini menandatangani kesepakatan dengan PT Asuransi Kesehatan (Askes) dalam pengelolaan dana. Mulai awal tahun 2014, BNI akan mengelola premi yang dikumpulkan asuransi yang akan berubah menjadi BPJS kesehatan ini. BNI juga akan menyediakan produk perbankan tempat penempatan dana. Executive Vice President & General Manager Transactional Banking Services BNI Iwan Kamaruddin mengatakan kerjasama ini akan membuat operasional lebih efisien, karena Askes tidak perlu repot mencatatkan perputaran dana hingga pembayaran tagihan dan premi. BNI akan mengambilalih peran tersebut, Askes tinggal menunggu laporan. Askes juga mendapat saran dari BNI mengenai produk penempatan dana yang sesuai.Sementara bagi BNI, cash management merupakan sumber dana murah. Sebab dana masuk ke rekening giro. Hal ini bisa menjadikan biaya dana (cost of fund) lebih rendah, sehingga bisa berpengaruh pada bunga kredit. BNI juga dapat keuntungan fee based atau pendapatan non bunga dari setiap transaksi Askes. Awal tahun 2013, dana kelolaan cash management BNI antara Rp 60 triliun - Rp 70 triliun. Pada akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp 80 triliun. "Pertumbuhan dana tidak besar karena perputaran sangat cepat," ujar Iwan.Sebagai besar nasabah cash management BNI merupakan nasabah korporasi dan komersial sektor transportasi, seperti pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan tol, dan infrastruktur. "Korporasi pengelola minyak bumi dan gas (migas) juga banyak menggunakan layanan kami," tambahnya.Informasi saja, saat ini jumlah premi Askes sudah mencapai Rp 4 triliun. Dalam waktu dekat, Askes juga mengandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam pengelolaan dana.Bank Internasional Indonesia (BII )juga berencana menggenjot layanan cash management. Bank milik Malayan Bank ini menyasar nasabah korporasi ekspor-impor. Guna meningkatkan layanan, manajemen sudah membenahi infrastruktur teknologi informasi (TI). "Cash management menjadi salah satu fokus kami guna meningkatkan pendapatan," ujar Direktur Keuangan BII Thilagovathy Nadason.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News