BNI incar kenaikan dana kelolaan cash management 20%



JAKARTA. Guna menarik minat simpanan dana murah, perbankan Indonesia memberikan berbagai layanan, salah satunya pengelolaan keuangan atau cash management. Bank Negara Indonesia (BNI) juga menerapkan strategi ini.

Bank berlogo 46 ini menargetkan dana kelolaan cash management tumbuh 15%-20% pada 2011. Hingga Februari lalu, dana kelolaan cash management BNI sudah mencapai Rp 50 triliun. Kemarin (23/3) BNI juga menandatangani perjanjian kerjasama cash management dengan Semen Padang.

Direktur Business Banking BNI Krishna R Suparto mengatakan, cash management membantu memaksimalkan perputaran dana nasabah sehingga menghindarkan adanya dana menganggur. "Cash management juga memberikan kemudahan berupa pencatatan cash flow perusahaan," ujarnya, Rabu (23/3).


Bagi bank, lanjut Krishna, cash management bisa menambah dana murah karena dana nasabah akan dikumpulkan dalam rekening giro sehingga bisa menekan biaya dana perbankan. "Kami selalu ingin menurunkan deposito," kata dia. Khrishna mengaku, komposisi dana murah BNI 50% dan sisanya dana mahal.

Krishna optimistis, target cash management akan terpenuhi tahun ini. Pasalnya, BNI sedang mengincar industri baru yang belum memiliki layanan ini yakni sektor minyak dan gas serta lembaga keuangan non bank yang terkait dengan pasar modal.

Direktur utama Semen Padang Widodo Santoso mengatakan, cash management akan mampu memback up cash flow Semen Padang dan memudahkan pembayaran mitra dan rekanan perseroaan. "BNI mitra baru buat kami, Semen Padang sudah mendapatkan fasilitas L/C impor sebesar US$25 juta dan forex line US$ 5 juta,"ujar dia.

Umumnya, layanan cash management melengkapi fasilitas kredit yang bank kucurkan untuk nasabah tersebut. BNI memberikan fasilitas supply chain financing dengan plafon Rp 500 milliar bagi 180 suplier dan distrubutor Semen Padang yang bersifat stanby loan.

Krishna menambahkan, diperkirakan hingga akhir maret 2011 kredit korporasi bisa tumbuh 17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Akhir maret 2010, BNI menyalurkan kredit korporasi sebesar Rp. 44,99 triliun. "Kuartal pertama ini ada pencairan kredit sektor perminyakan, konstruksi, ritel dan agribisnis," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia