BNI: Investor properti beralih ke instrumen lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjelaskan mengenai perlambatan kredit properti menengah atas. Menurut BNI sektor properti kelas menengah atas sedang dalam tahap konsolidasi.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer BNI bilang untuk segmen properti menengah atas, kencenderungannya mereka menahan pembelian rumah baru.

"Karena mereka (investor) rata-rata sudah mempunyai rumah dan dinilai memadai," kata Anggoro kepada KONTAN, Sabtu (4/11).


Investor properti ini merasa belum perlu berinvestasi di properti karena permintaan disegmen ini sedang dalam tahap konsolidasi.

Namun karena mereka kelompok orang yang melek keuangan dan investasi, maka sebagian uang mereka dialihkan ke instrumen lain misalnya saham, obligasi, valas, reksadana dan emas.

Hal ini tercermin dari kenaikan harga saham gabungan di BEI, likuiditas di pasar obligasi dan harga emas batangan. Anggoro memproyeksi pada 2018, permintaan KPR segmen menengah atas cenderung naik seiring perbaikan proyeksi makroekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie