BNI: Kenaikan limit uang elektronik bisa mengakomodasi tarif Tol Trans Jawa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif ruas baru jalan tol Trans Jawa resmi berlaku. Pendek kata, dari Merak sampai Surabaya, pengendara harus menyiapkan dana sebesar Rp 775.500 untuk golongan I. Selain menguntungkan operator tol, bank juga akan menikmati penjualan kartu tol elektronik serta transaksinya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk misalnya akan mengambil peluang bisnis uang elektronik atau TapCash BNI. General Manager E-Banking BNI Anang Fauzie mengaku peningkatan permintaan jumlah kartu masih akan terjadi. Apalagi puncak penggunaan kartu uang elektronik ini akan terjadi saat mudik lebaran yang akan datang.

"Untuk jalan tol ini prinsipnya adalah BNI dukung program pemerintah untuk cashless. Masyarakat perlu didorong agar transaksi non cash menjadi budaya sehingga efisiensi dapat maksimal. Kami fokus pada peningkatan user experience dan akseptasi serta kemudahan top up saldo," ujar Anang kepada Kontan.co.id pada Senin malam (21/1).


Terkait besarnya jumlah saldo yang dibutuhkan untuk transaksi sepanjang tol Trans Jawa, Anang menilai kondisi ini tidak lagi menjadi masalah. Lantaran Bank Indonesia (BI) telah membuat aturan baru sehingga limit maksimal saldo dalam kartu menjadi Rp 2 juta sehingga dapat mengakomodir transaksi di tol.

Memang sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menaikkan limit atau batas batas maksimal uang elektronik nonregistered dari semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta. Hal ini ditetapkan setelah BI merevisi aturan uang elektronik dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 yang berlaku sejak 4 Mei 2018.

"Jumlah kartu tahun lalu naik lebih dari 50% yoy dan transaksi naik 100% yoy. Kami menargetkan sama seperti diatas jumlah kartu dan transaksi meningkat 50%," jelas Anang.

Jumlah transaksi Kartu BNI TapCash tumbuh dari 23 juta transaksi pada akhir tahun 2017 menjadi 51 juta transaksi atau tumbuh 119% pada akhir tahun 2018. Pertumbuhan jumlah transaksi tersebut dibarengi dengan nilai transaksinya yang tumbuh dari Rp 158 miliar pada akhir tahun 2017 menjadi Rp 807 miliar pada akhir tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati