BNI Kian Agresif Salurkan KPR dan KPA



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) makin gencar menyalurkan kredit pemilikan apartemen (KPA). Bank pelat merah ini baru-baru saja menandatangani perjanjian kerjasama penyaluran KPA untuk pembelian unit apartemen St. Moritz Penthouse and Residences milik Lippo Group. "Dengan penandatanganan ini, kami sudah menjalin kerjasama dengan 40 proyek apartemen ternama di seluruh Indonesia untuk pembiayaan KPA," tutur Direktur Konsumer BNI Darwin Suzandi di Jakarta, hari ini.

BNI akhir-akhir ini memang semakin agresif menyalurkan KPR dan KPA. Hal ini terbukti dengan tingginya pertumbuhan angka outstanding KPR dan KPA BNI. BNI biasa menyebut produk kredit tempat tinggal ini dengan KPR BNI Griya. Untuk penyaluran kredit tempat tinggal, KPA menyumbang sekitar 10% dari total pengucuran KPR BNI Griya.

Darwin menyampaikan, sampai dengan akhir Juli 2008, BNI sudah mencapai outstanding KPR dan KPA sebesar Rp 6,6 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka pertumbuhannya meningkat sekitar 50% hingga 60%. Sedangkan posisi KPR dan KPA akhir tahun 2007 sebesar Rp 4,7 triliun.


Menggaet pengembang-pengembang ternama merupakan salah satu strategi untuk menggenjot pertumbuhan KPR BNI Griya. Hingga akhir tahun ini, BNI menargetkan dapat mengucurkan KPR BNI Griya dengan nilai outstanding Rp 7 triliun. Sampai saat ini, BNI belum berencana untuk merevisi target tersebut. "Yang pasti kita bakal mendukung pertumbuhan dengan peningkatan kualitas layanan dan inovasi produk," tuturnya.

Khusus untuk pengembang yang sudah menjalin kerjasama, BNI siap untuk memberikan bunga yang kompetitif. Contohnya untuk pembelian apartemen St. Moritz, BNI menawarkan bunga 8% fixed untuk satu tahun pertama bagi nasabah BNI dan 8,5% untuk non nasabah BNI. Kisaran harga apartemen St. Moritz sekitar Rp 1,2 miliar sampai Rp 4 miliar. Dengan Lippo Group, BNI bekerjasama untuk proyek Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Royal Serpong Village dan Kemang Village.

KPR BNI Griya memberikan kontribusi sekitar 47% untuk kredit konsumer BNI. Selebihnya disumbang dari kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna. Sampai akhir tahun, BNI menargetkan pertumbuhan kredit konsumer 25% dari posisi yang sama tahun 2007, sebesar Rp 11, 34 triliun. Sedangkan tingkat non performing loan NPL kredit konsumer di bawah 4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie