BNI Konsisten Perkuat Implementasi GCG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus memperkuat implementasi Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya bank pelat merah ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Human Capital and Compliance BNI, Mucharom mengatakan perbankan merupakan industri yang memiliki banyak regulasi dan membutuhkan kepercayaan tinggi. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, BNI harus selalu meningkatkan integritas, baik secara korporasi maupun manajemen internal.

BNI memiliki salah satu visi menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri. BNI memiliki aturan khusus GCG yang memuat tentang anti konflik kepentingan, manajemen anti penyuapan, dan pencegahan gratifikasi. Perseroan juga sudah memiliki unit khusus pencegahan gratifikasi.


“BNI meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat terus dipertahankan secara sustainable dalam jangka panjang dan berbagai prospek bisnis yang hendak diraih dapat terwujud, jika Bank dapat melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten," kata Mucharom dalam keterangannya, Kamis (28/11).

Baca Juga: Bidik Nasabah Kaya, BNI Hadirkan Konsep Baru BNI Emerald Center

Mucharom bilang, BNI tidak hanya berupaya untuk menerapkan praktik berkelanjutan, tetapi juga  mendorong penerapan manajemen risiko yang dapat terukur maturitas pengelolaannya. 

“BNI telah menerapkan penilaian Risk Maturity Index sejak 2021 dan melakukan penyempurnaan secara periodik.  Pada 2023, maturitas pengelolaan manajemen risiko berada pada posisi Good Practice Phase,” imbuhnya. 

Dalam penerapan prinsip GCG, BNI melihat cyber security juga menjadi salah satu faktor krusial saat ini. Untuk itu, kata Mucharom, BNI  melakukan peningkatan cyber security yang sejalan dengan global standard practices dan salah satunya adalah BNI yang secara berkelanjutan dievaluasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak tahun 2022.

“Hasil penilaian level kematangan BNI sebesar 4,81 pada tahun 2024 yang menunjukkan kesiapan dan ketahanan sistem kami untuk menghadapi ancaman cyber security," papar dia.

Sampai dengan Oktober 2024, BNI berhasil membuktikan kekuatan fundamentalnya dalam menghadapi tantangan makro ekonomi global yang dipengaruhi oleh tekanan inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan suku bunga. 

Baca Juga: BNI Dukung Diaspora Indonesia di Belanda melalui Program KMILN

Melalui berbagai langkah antisipatif yang terfokus pada manajemen risiko yang ketat, BNI mampu menjaga kinerja keuangan yang solid, sekaligus memitigasi dampak negatif dari faktor eksternal.

Dengan keseirusannya dalam implementasi GCG, BNI baru-baru ini mendapatkan penghargaan sebagai The Most Trusted Company di ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2024.

Penilaian yang dilakukan oleh tim dewan juri membuktikan bahwa transformasi BNI dianggap berhasil dalam mempersiapkan dan mengembangkan bisnis digital serta solusi ekosistem, fokus pada best customer untuk penetrasi di pasar global, serta menjaga manajemen risiko dan operasional guna mencapai kinerja dan produktivitas yang berkelanjutan.

Selanjutnya: Klaim Hizbullah: Sudah Menyerang 4.637 Balasan, Tewaskan 130 Tentara Israel

Menarik Dibaca: LSPR Institute Jalin Kerjasama Strategis dengan SBM ITB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk