BNI Kucurkan Pembiayaan Berkelanjutan US$ 32 Juta ke Gunung Raja Paksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengucurkan pembiayaan berkelanjutan atau sustainability loan senilai sustainability linked loan (SLL) sebesar US$ 32 juta  equivalen Rp 500 miliar kepada PT Gunung Raja Paksi (GRP).

Kredit bilateral lima tahun yang telah ditandatangani sejak Juni 2022 ini akan digunakan untuk mendanai salah satu inisiatif keberlanjutan Gunung Raja Paksi. Mencakup proyek Light Section Mill (LSM) yang baru saja diresmikan.

Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, Gunung Raja Paksi adalah pelaku industri yang cukup terdepan dalam menerapkan metode produksi yang berkelanjutan.


Iqbal memaparkan BNI sebagai pionir green banking di Indonesia berharap dapat terus mendorong perubahan menuju masa depan kegiatan usaha yang berkelanjutan serta kerjasama bisnis yang menyeluruh dengan Gunung Raja Paksi.

“Ke depannya, BNI dan Gunung Raja Paksi juga akan mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, supply chain financing, pembiayaan KUR ke para mitra serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman, tentunya dengan menyediakan solusi digital yang solid bagi GRP,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (28/12).

Baca Juga: Punya Prospek Positif, Cek Rekomendasi saham dan Prediksi Kinerja BBNI Tahun 2023

Awal kerjasama ini ditandai kunjungan langsung ke Pabrik GRP oleh Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, Muhammad Iqbal serta General Manager Divisi Enterprise Banking, Rangga Bhirawa, dan disambut Chief Financial Officer GRP Roymond Wong serta, Head of Sustainability GRP Sheren Omega di Cikarang Barat, Bekasi, Rabu (28/12/2022).

Roymond menyampaikan hal ini merupakan lanjutan dari rangkaian insiatif perusahaan setelah peresmian ESG Strategy Handbook bulan Oktober lalu yang proses nya berkolaborasi dengan PT ERM Indonesia.

Proses penilaian ESG Risk Rating ini pun dilakukan oleh pihak independen dan berskala internasional, dengan diserahkannya kedua laporan ini kepada pihak bank, perusahaan akan mendapatkan insentif ekonomi lebih lanjut.

Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan konsumsi energi sehingga diharapkan mampu berkontribusi positif pada pengurangan emisi karbon. Terlebih, GRP berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060 melalui Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Net Zero Hub.

“Kami mengapresiasi dukungan BNI ini. Tentunya, langkah strategis bersama ini tidak hanya mendorong metode produksi yang berkelanjutan bagi GRP, tetapi juga memungkinkan Indonesia untuk mempercepat upaya dekarbonisasi,” kata Roymond,

Adapun, proyeksi baru-baru ini oleh PwC dan Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) mengungkapkan bahwa penggunaan baja di Indonesia telah mencapai 18,1 juta ton, meningkat 7,6% dibandingkan tahun 2021.

Studi yang sama juga memproyeksikan bahwa perkiraan konsumsi baja oleh 2050 adalah 125 juta ton, yang sebagian besar didorong oleh sektor konstruksi yang dengan sendirinya menyumbang hingga 75% dari permintaan baja.

Baca Juga: BNI Targetkan Transaksi Kartu Kredit Tumbuh 10% Pada Liburan Nataru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat