BNI Life Catatkan Pendapatan Premi Sebesar Rp 4,1 Triliun Sampai September 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance atau BNI Life mencatatkan kenaikan pendapatan premi sampai September 2023.

Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyampaikan total pendapatan premi BNI Life sampai September 2023 sebesar Rp 4,1 triliun. Eben menyebut pendapatan premi asuransi jiwa ditopang dari segmen bisnis kesehatan dan jiwa.

"Capaian tersebut mengalami kenaikan sekitar 8% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," ujarnya kepada KONTAN.CO.ID, Selasa (10/10).


Eben menerangkan untuk klaim kesehatan sampai September 2023 mengalami kenaikan sekitar 29% Year on Year (YoY). Salah satu faktor kenaikannya karena tahun ini masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit, jika dibandingkan pada waktu masa pandemi Covid-19. Untuk klaim jiwa, BNI Life mengalami penurunan sekitar 57% YoY seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang telah membaik. 

Baca Juga: Hasil Investasi BNI Life Capai Rp 753 Miliar Per Agustus 2023

Untuk menjaga kinerja perusahaan tetap positif dan bertumbuh, Eben menyebut perusahaannya akan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai target pendapatan premi di tahun ini sebesar Rp 5,9 triliun atau tumbuh 18%, jika dibandingkan pencapaian premi tahun 2022. 

Adapun beberapa strategi yang dilakukan BNI Life, di antaranya fokus kepada penjualan produk tradisional untuk tahun ini, yang mana perusahaan dan calon nasabah masih beradaptasi dengan perubahan produk unit link.

Selain itu, Eben menyebut perusahaannya akan membuat program-program marketing untuk mendorong kinerja premi. Ditambah terus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas tenaga pemasar melalui program pelatihan berkelanjutan, serta optimalisasi sinergi dengan BNI Group.

Baca Juga: BNI Life Wajibkan Pelatihan dan Berikan Edukasi kepada Agen Pemasarnya

Untuk prospek ke depan, Eben melihat kinerja industri asuransi jiwa akan membaik seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap asuransi jiwa, pertumbuhan premi produk tradisional, dan membaiknya pertumbuhan makro ekonomi dapat berdampak positif terhadap kinerja investasi. Dengan demikian, dapat memengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa.

"Hal itu akan menambah kepercayaan diri dari industri asuransi jiwa ke depannya," kata Eben.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .