JAKARTA. PT BNI Life Insurance menggandeng PT BNI Asset Management untuk membiakkan dana kelolaan nasabah produk asuransi berbasis investasi alias unitlink. Produk unitlink BNI Life yang bernama Maksima akan diparkir di reksadana terproteksi. Pada tahun lalu, BNI Life mengantongi premi sebesar Rp 1,5 triliun. Sebanyak 60%-65% berasal dari unitlink atau sekitar Rp 900 miliar sampai Rp 975 miliar. Melihat potensi ceruk pasar yang masih lebar, BNI Life berencana menggenjot penerimaan premi dari unitlink. Di tahun ini, BNI Life menargetkan perolehan premi sebesar Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun. Dari jumlah itu, produk unitlink ditargetkan menyumbang premi 80% atau mencapai Rp 2,8 triliun.
Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life Insurance mengatakan, ada empat produk anyar yang disiapkan untuk terbit tahun ini. Dua diantaranya adalah produk asuransi tradisional dan sisanya merupakan unitlink. "Ke depan, kami akan siapkan keranjang reksadana terproteksi lainnya untuk produk unitlink lain," ujar Budi. Selain mengajak kerjasama BNI Asset Management, BNI Life memanfaatkan kantor cabang BNI di seluruh Indonesia untuk pemasaran produk. Saat ini, BNI Life baru memanfaatkan sekitar 60% dari total kantor cabang BNI. "Kalau kami bisa tingkatkan jadi 80%-90% saja, separuh dari target premi sudah di kantong," kata Budi. Bagi BNI Asset Management, kerjasama dengan BNI Life akan membuat dana kelolaan mekar menjadi Rp 15 triliun sampai akhir 2015. Jika ini tercapai, berarti dana kelolaan BNI Asset Management tumbuh lebih dari 50% ketimbang tahun lalu.