BNI Life Menyebut Produk Tradisional Mendominasi Pendapatan Premi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance atau BNI Life menyebut produk tradisional masih mendominasi pendapatan premi perusahaan ketimbang produk unitlink. Pendapatan premi produk unitlink BNI Life hanya sebesar Rp 680 miliar per Juli 2024. Porsinya sekitar 22,4% dari total pendapatan premi BNI Life.

"Pendapatan premi produk tradisional sebesar Rp 2,4 triliun dengan porsi sekitar 77,6%," ungkap Plt Direktur Utama BNI Life Neny Asriany kepada Kontan.co.id, Rabu (21/8).

Neny menyebut, total pendapatan premi BNI Life sebesar Rp 3,04 triliun sampai Juli 2024. Dia menjelaskan, porsi atau kontribusi premi produk tradisional lebih besar dibanding unitlink karena strategi perusahaan yang lebih fokus pada penjualan produk tradisional. Terlebih, setelah adanya penyesuaian Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) sesuai dengan aturan SEOJK 05 Tahun 2023.


Berdasarkan tren saat ini, Neny menerangkan segmen anak muda cenderung lebih memilih produk asuransi tradisional karena lebih sederhana dan mudah dipahami. Dia bilang produk tersebut juga dapat dibeli secara langsung melalui platform digital dengan proses yang tidak rumit, serta premi yang terjangkau.

"Dengan demikian, lebih cocok untuk segmen anak muda," ujarnya.

Baca Juga: Unitlink Pendapatan Tetap BNI Life Cetak Kinerja Positif Per Juli 2024

Menurut Neny, kelebihan baik produk asuransi tradisional dan unitlink bagi anak muda, yakni makin muda membeli produk asuransi, maka makin murah biaya asuransi yang dibayarkan untuk jumlah uang pertanggungan yang sama. Dia bilang seleksi risiko bagi anak muda akan lebih mudah dibandingkan usia yang lebih tua.

Neny menyebut kekurangannya, yaitu bagaimana cara menjual produk unitlink lebih kompleks dari produk tradisional kepada masyarakat, termasuk anak muda.

Dengan adanya aturan baru yang lebih rinci dalam SEOJK 05 Tahun 2023, Neny optimistis produk unitlink masih diminati oleh segmen anak muda atau keluarga muda. Salah satunya, yakni dengan pertimbangan produk itu memiliki fitur menarik bagi mereka yang ingin menggabungkan proteksi dan investasi sekaligus dalam satu produk untuk periode perlindungan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati