BNI Life pilih konservatif membidik hasil investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance memilih untuk memposisikan level konservatif dalam memproyeksikan hasil investasi di tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi gejolak pasar.

Plt Direktur Utama BNI Life Geger N. Maulana mengatakan, sejak Maret 2018 kondisi pasar modal sudah tergerus dari level 6.600 hingga ke posisi 5.800 sampai 22 April lalu. Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tidak beranjak sampai saat ini diperkirakan cukup berpengaruh pada hasil investasi BNI Life. Namun meski begitu, Geger mengklaim penurunan tersebut masih lebih baik dari IHSG juga secara industri.

BNI Life juga masih akan mereview kembali dalam berinvestasi lantaran pasar modal yang sedang volatile disertai nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat terhadap rupiah. Hal itu juga disebabkan sentimen tahun politik, kondisi global yang masih bergejolak serta kemungkinan Federal Reserve akan mengerek suku bunga.


"Saya kira kami akan shifting ke investasi yang tidak terlalu volatile seperti saham, antara lain corporate bond," kata Geger kepada Kontan.co.id, Rabu (9/5).

Meski begitu, BNI Life optimis hasil investasi perusahaan masih positif dengan proyeksi yang berada di rentang 10% sampai 20% dari realiasi tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun. Sementara, BNI Life menargetkan imbal hasil bisa mencapai sekitar 7,5% sampai 8,5%. Di tahun 2017, realisasi imbal hasil BNI Life sebesar 8,5% sampai 9%.

"Tahun ini kami harus tetap optimis terkait target minimumnya, tapi untuk maksimumnya tergantung kondisi eksternal global dan pasar modal," ungkap Geger.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati