BNI Life Proyeksi Premi Unitlink Bisa Capai Rp 1,49 Triliun hingga Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa, PT BNI Life Insurance (BNI Life) memproyeksikan premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit linked bisa mencapai Rp 1,49 triliun sampai dengan akhir tahun.  

Adapun hingga Agustus 2024, premi unit linked BNI Life sudah mencapai Rp 957,7 miliar. Jumlah tersebut turun 9,2%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 1,05 triliun.  

“Maka saya proyeksikan pendapatan premi produk unit linked BNI Life sampai dengan akhir tahun 2024 bisa menyentuh sekitar Rp1,49 triliun,” kata Plt Direktur Utama BNI Life, Neny Asriany kepada KONTAN, Senin (28/10). 


Neny menuturkan bahwa untuk mencapai target tersebut, BNI Life melakukan sejumlah strategi diantaranya yaitu, pertama dengan mengadakan seminar, webinar, dan workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk unit-linked. 

Baca Juga: BNI Life Catat Premi Asuransi Kesehatan Rp 316,5 Miliar Per April 2024

Selanjutnya kedua, Neny bilang dengan menyediakan produk unit-linked yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan profil risiko nasabah.

“Ketiga, kami juga meluncurkan produk-produk dengan fitur tambahan seperti perlindungan kesehatan atau investasi yang menarik,” imbuhnya, 

Kemudian strategi yang keempat, dengan meningkatkan pemahaman, product knowledge dan cara berjualan yang benar kepada tenaga pemasar dengan pelatihan yang berkelanjutan, sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan penjualan premi unit-linked.  

Baca Juga: BNI Life Catat Total Tertanggung Capai Sekitar 1,8 Juta Orang Per April 2024

“Dengan mengimplementasikan strategi strategi ini, kami berharap dapat meningkatkan daya tarik produk unit-linked dan mendorong peningkatan premi,” kata Neny. 

Terakhir, Neny mengatakan bahwa BNI Life juga senantiasa mendukung setiap upaya-upaya yang dilakukan oleh asosiasi maupun regulator. Dengan begitu, diharapkan dapat membantu bertumbuhnya bisnis asuransi jiwa di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli