BNI Life Sebut Pencapaian Hasil Investasi Sudah 71% dari Target 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance (BNI Life) membukukan peningkatan hasil investasi hingga Juli 2023. Bahkan pencapaian hasil investasinya sudah 71% dari total target di tahun ini.

Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan menyebutkan hasil investasi per Juli 2023 sudah mencapai 71% dari total target tahun ini dengan nominal lebih dari Rp 1 triliun, atau tumbuh sekitar 55% year on year (yoy).

“Kondisi yield obligasi yang cenderung turun mengakibatkan harga-harga obligasi meningkat. Karena lebih dari 60% aset BNI Life adalah obligasi sehingga kondisi ini cukup baik bagi pendapatan investasi perusahaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/9).


Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Melejit 138,64% pada Bulan Juli 2023

Eben menuturkan, penempatan investasi BNI Life di instrumen saham berkisar 4% sampai 5% dari total aset buku perusahaan dan akan dipertahankan porsinya sampai dengan akhir tahun.

“Sedangkan untuk unitlink saham, porsinya sedikit turun dari 26% menjadi 25% atau sekitar Rp 100 miliar seiring dengan klaim dari nasabah,” tutur dia.

Eben optimistis, bisa mencapai target hasil investasi tahun ini dengan melihat masih adanya potensi dari kenaikan saham, di mana diproyeksikan oleh Jakarta Composite Index (JCI) dapat tembus di 7.200 serta yield juga masih berpotensi turun ke 6,1 di akhir tahun ini.

Baca Juga: Hingga Juli, Pendapatan Premi BNI Life Naik 9%

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hasil investasi asuransi jiwa meningkat 138,64% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 21,81 triliun pada Juli 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 9,13 triliun.

Penopang terbesar meningkatnya hasil investasi itu berasal dari instrumen saham yang tumbuh sebesar 3,88% yoy menjadi Rp 150,93 triliun di Juli 2023, dibandingkan Juli 2022 sebesar Rp 145,29 triliun.

Selain itu, pada instrumen SBN meningkat sebesar 23,94% yoy menjadi Rp 153,48 triliun per Juli 2023, dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp 123,83 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi