JAKARTA. BNI Life yang Mei lalu secara resmi menjadi perusahaan asuransi jiwa joint venture bersama Sumitomo Life pada tahun ini menargetkan pendapatan premi lebih dari Rp 2 triliun. Direktur Utama Junaedy Ganie mengatakan untuk bisa mencapai target tersebut, maka BNI Life akan mengandalkan jalur distribusi bancasurance sebagai penyalur kontribusi terbesar tahun ini."Bancassurance akan menjadi tulang punggung perusahaan. Potensi dari BNI sendiri masih besar dan belum tergali. Banyak nasabah yang sudah percaya dengan BNI, maka itu BNI Life akan memanfaatkan potensi tersebut," ujarnya, Senin (9/6). Berdasarkan hasil riset BNI Life, terdapat potensi pertumbuhan yang sangat besar di lini bisnis bancassurance. Tahun lalu sendiri, bancassurance menyumbang Rp 591,6 miliar dari unitlink reguler premiun dan Rp 389,7 miliar dari single premium. "Ke depannya, kami akan terus fokus di lini ini sementara lini bisnsi agency, employee benefit dan syariah juga dituntut tumbuh secara optimal," kata Junaedy.Kenginan perusahaan ini untuk bisa mencatatkan kenaikan kinerja keuangan hingga akhir tahun ini juga ditunjukkan dengan penambahan modal pada jalur syariah. Khusus jjalur distribusi syariah sendiri pada tahun ini akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar dari modal yang ada saat ini sebesar Rp 25 miliar. "Syariah punya potensi besar, tahun ini akan ditambah Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar. Saat ini sedang menunggu persetujuan pemegang saham," ujarnya.Selain itu, dengan bergabungnya Sumitomo Life sebagai perusahaan asuransi dengan aset sebesar Rp 3.281 triliun akan membuat BNI Life bisa mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya untuk pendidikan, kesehatan, investasi, dan pensiun. "Produk-produk unggulan yang sudah ada sebelumnya akan tetap kami kembangkan baik melalui re pricing maupun re packaging. Semua ini kami lakukan demi memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Junaedy.Pendapatan premi BNI Life sendiri pada kuartal I telah mencapai sebesar Rp 433,41 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 345 miliar. Total laba komprehensif BNI sendiri kuartal ini mengalami untung sebesar Rp 6,615 miliar dari tahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar Rp 43,23 miliar. Hasil investasi juga mengalami kenaikan menjadi Rp 148,91 miliar dari kuartal I tahun sebelumnya sebesar Rp 139,46 miliar. Sedangkan untuk pendapatan premi tahun lalu mencapai Rp 1,52 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,24 triliun. Total laba komprehensif BNI Life pada 2013 tercatat sebesar Rp 51,617 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 70 miliar. Untuk klaim dan manfaat yang dibayar pada tahun lalu sebesar Rp 1 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 905 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI Life targetkan pendapatan premi Rp 2 triliun
JAKARTA. BNI Life yang Mei lalu secara resmi menjadi perusahaan asuransi jiwa joint venture bersama Sumitomo Life pada tahun ini menargetkan pendapatan premi lebih dari Rp 2 triliun. Direktur Utama Junaedy Ganie mengatakan untuk bisa mencapai target tersebut, maka BNI Life akan mengandalkan jalur distribusi bancasurance sebagai penyalur kontribusi terbesar tahun ini."Bancassurance akan menjadi tulang punggung perusahaan. Potensi dari BNI sendiri masih besar dan belum tergali. Banyak nasabah yang sudah percaya dengan BNI, maka itu BNI Life akan memanfaatkan potensi tersebut," ujarnya, Senin (9/6). Berdasarkan hasil riset BNI Life, terdapat potensi pertumbuhan yang sangat besar di lini bisnis bancassurance. Tahun lalu sendiri, bancassurance menyumbang Rp 591,6 miliar dari unitlink reguler premiun dan Rp 389,7 miliar dari single premium. "Ke depannya, kami akan terus fokus di lini ini sementara lini bisnsi agency, employee benefit dan syariah juga dituntut tumbuh secara optimal," kata Junaedy.Kenginan perusahaan ini untuk bisa mencatatkan kenaikan kinerja keuangan hingga akhir tahun ini juga ditunjukkan dengan penambahan modal pada jalur syariah. Khusus jjalur distribusi syariah sendiri pada tahun ini akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar dari modal yang ada saat ini sebesar Rp 25 miliar. "Syariah punya potensi besar, tahun ini akan ditambah Rp 75 miliar hingga Rp 100 miliar. Saat ini sedang menunggu persetujuan pemegang saham," ujarnya.Selain itu, dengan bergabungnya Sumitomo Life sebagai perusahaan asuransi dengan aset sebesar Rp 3.281 triliun akan membuat BNI Life bisa mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya untuk pendidikan, kesehatan, investasi, dan pensiun. "Produk-produk unggulan yang sudah ada sebelumnya akan tetap kami kembangkan baik melalui re pricing maupun re packaging. Semua ini kami lakukan demi memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Junaedy.Pendapatan premi BNI Life sendiri pada kuartal I telah mencapai sebesar Rp 433,41 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 345 miliar. Total laba komprehensif BNI sendiri kuartal ini mengalami untung sebesar Rp 6,615 miliar dari tahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar Rp 43,23 miliar. Hasil investasi juga mengalami kenaikan menjadi Rp 148,91 miliar dari kuartal I tahun sebelumnya sebesar Rp 139,46 miliar. Sedangkan untuk pendapatan premi tahun lalu mencapai Rp 1,52 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,24 triliun. Total laba komprehensif BNI Life pada 2013 tercatat sebesar Rp 51,617 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 70 miliar. Untuk klaim dan manfaat yang dibayar pada tahun lalu sebesar Rp 1 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 905 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News