JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) tetap memasukkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan perbankan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2016. Hal tersebut ditekankan oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menurutnya, rencana tersebut masih tetap dimasukkan dalam RBB lantaran perseroan memang berancang-ancang untuk memiliki sebuah anak usaha berupa bank yang mampu sejalan dengan core bisnis BNI. Baiquni bilang, saat ini bank yang memiliki logo 46 masih memilah-milah calon pinangannya tersebut. Meski begitu, ia memberikan bocoran bahwa bank yang diincar oleh BNI merupakan bank yang memiliki perkembangan bisnis ritel, usaha kecil menengah (UKM) dan juga konsumer. "Core bisnis BNI adalah korporasi tetapi kami juga akan mengembangkan ritel, menengah dan konsumer. Sehingga kalau masih ada bank yang kuat bisnis ritelnya, itu merupakan potensi," ucap Baiquni di Jakarta, Senin (21/12). Baiquni mengaku hingga saat ini bank yang nangkring di papan bursa dengan kode emiten BBNI ini belum menemukan calon bank yang pas untuk bersanding. Selain itu, BNI pun belum mematok besaran price to book value (PBV) calon bank pinangannya itu.
BNI mantapkan langkah akuisisi satu bank kecil
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) tetap memasukkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan perbankan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2016. Hal tersebut ditekankan oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menurutnya, rencana tersebut masih tetap dimasukkan dalam RBB lantaran perseroan memang berancang-ancang untuk memiliki sebuah anak usaha berupa bank yang mampu sejalan dengan core bisnis BNI. Baiquni bilang, saat ini bank yang memiliki logo 46 masih memilah-milah calon pinangannya tersebut. Meski begitu, ia memberikan bocoran bahwa bank yang diincar oleh BNI merupakan bank yang memiliki perkembangan bisnis ritel, usaha kecil menengah (UKM) dan juga konsumer. "Core bisnis BNI adalah korporasi tetapi kami juga akan mengembangkan ritel, menengah dan konsumer. Sehingga kalau masih ada bank yang kuat bisnis ritelnya, itu merupakan potensi," ucap Baiquni di Jakarta, Senin (21/12). Baiquni mengaku hingga saat ini bank yang nangkring di papan bursa dengan kode emiten BBNI ini belum menemukan calon bank yang pas untuk bersanding. Selain itu, BNI pun belum mematok besaran price to book value (PBV) calon bank pinangannya itu.