BNI menaikkan anggaran pembentukan modal ventura jadi dua kali lipat, demi LinkAJa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) menaikkan anggaran dua kali lipat untuk membentuk perusahaan modal ventura (PMV) sebesar Rp 600 miliar atau 100%. Sebelumnya, perusahaan ini berencana menyiapkan dana sebanyak Rp 250 miliar.

General Manager (GM) Pengelola Perusahaan Anak BNI Afien Yuni Yahya menyatakan BNI menargetkan perusahaan modal ventura tersebut dapat beroperasi sebelum akhir tahun 2019.

"Alokasi anggaran untuk perusahaan modal ventura kami tingkatkan untuk mengakomodir potensi bisnis dan membantu eksekusi strategi pengembangan bisnis," tambah Afien kepada kontan.co.id pada (21/7).

Sementara itu, rencana BBNI mendirikan perusahaan modal ventura (venture capital) masih dalam tahap finalisasi kajian. Perihal sektor fintech (financial technology) apa yang akan disasar dan target dana yang diinvestasikan, Afien masih enggan memberikan jawaban.

"Kami masih mengkaji sehingga belum ada keputusan final," ujar Afien.

Berdasarkan laporan Kontan sebelumnya, BBNI akan membentuk modal ventura untuk mengakuisisi dan mengembangkan fintech.

Perusahaan ini juga menargetkan mengakuisisi saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), selaku pengelola dompet digital bersama BUMN berbasis QR Code yaitu LinkAja. Sebelumnya disebutkan, BNI akan memiliki sekitar 20% saham di Finarya.

Selain itu, perusahaan modal ventura ini juga diposisikan sebagai strategic investment vehicle bagi BNI Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi