JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) memasang target bisnis di atas target pasar. Pertimbangannya, ekonomi tahun ini diproyeksikan membaik ketimbang tahun lalu. Dalam penyaluran kredit, misalnya, BNI memasang target pertumbuhan kredit tahun ini antara 15%-17%. Sementara target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14%-16% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. "Rasio margin bunga bersih (NIM) bisa tumbuh 6%-6,25% di tahun ini," tandas Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, Selasa (12/1), optimistis. Demi mendongkrak NIM dan mengatrol laba bersih, BNI akan menekan biaya dana. Caranya adalah dengan memperbesar porsi sumber dana murah. BNI juga mengincar pendanaan negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dan obligasi rupiah senilai Rp 4 triliun.
BNI menargetkan margin bunga bersih tumbuh 6%
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) memasang target bisnis di atas target pasar. Pertimbangannya, ekonomi tahun ini diproyeksikan membaik ketimbang tahun lalu. Dalam penyaluran kredit, misalnya, BNI memasang target pertumbuhan kredit tahun ini antara 15%-17%. Sementara target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14%-16% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. "Rasio margin bunga bersih (NIM) bisa tumbuh 6%-6,25% di tahun ini," tandas Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, Selasa (12/1), optimistis. Demi mendongkrak NIM dan mengatrol laba bersih, BNI akan menekan biaya dana. Caranya adalah dengan memperbesar porsi sumber dana murah. BNI juga mengincar pendanaan negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dan obligasi rupiah senilai Rp 4 triliun.