BNI mendukung e-commerce petani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Mendukung para petani, Bank BNI membuka website e-commerce RegoPantes (www.regopantes.com) yang dibidani Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan situs perdagangan elektronik khusus para petani dan pembeli komoditas pertanian ini, petani tidak hanya dapat memperdagangkan hasil buminya, mereka juga dimudahkan dalam mengajukan permohonan pembiayaan kepada BNI.

Peluncuran e-commerce RegoPantes tersebut dilaksanakan Senin (23/10) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Peluncuran website RegoPantes merupakan kelanjutan kerjasama BNI dengan PT 8Villages yang sebelumnya telah merilis aplikasi Petani46 untuk membantu petani dalam memperoleh informasi pertanian maupun pengajuan pembiayaan. RegoPantes adalah solusi perdagangan online yang memungkinkan petani dapat menjual hasil pertanian secara langsung kepada konsumen dengan harga pantas, tanpa  perantara atau tengkulak yang selama ini selalu membeli ke petani dengan harga murah, dan menjualnya ke konsumen dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar tradisional.
 
Sekretaris Perusahaan Bank BNI Kiryanto mengungkapkan, dalam ekosistem e-commerce ini, BNI siap mendukung petani agar lebih sejahtera. "Caranya  dengan memudahkan transaksi konsumen RegoPantes dalam melakukan transaksi, antara lain melalui payment gateway BNI seperti virtual account atau transfer online," terang Kiryanto
 
BNI saat ini telah menyalurkan pembiayaan melalui KUR Tani kepada petani untuk modal pengelolaan lahan. Petani juga akan mendapatkan Kartu Tani BNI yang berguna untuk memperoleh subsidi pupuk, asuransi jika gagal panen, hingga e-wallet pencairan KUR. Para petani diajak untuk merancang pengolahan lahannya secara lebih matang. Hasil produksi pertanian tersebut ditampung oleh RegoPantes untuk dipasarkan. Hingga September 2017, BNI telah menyalurkan pembiayan kepada sektor pertanian sebesar Rp 2,5 triliun dengan jumlah penerima kredit sebanyak lebih dari 12.000 debitur. Khusus sampai September 2017, BNI sebagai bank penyalur KUR telah menyalurkan KUR ke sektor produksi sebesar Rp 2,2 triliun atau 41% dari total penyaluran KUR 2017 sebesar Rp 5,4 triliun. Hal ini telah sejalan dengan target pemerintah yang menetapkan penyaluran KUR ke sektor produksi minimal 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Ahmad Febrian