BNI menyebut tekanan NIM di semester kedua 2018 tak terlalu berat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengatakan pada semester kedua 2018, tekanan terhadap margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) diproyeksi tak seberat pada tahun lalu dan paruh pertama 2018.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI bilang hal ini karena indsutri keuangan sudah menyesuaian diri dengan kondisi makro secara umum. "Kami telah melakukan beberapa strategi yang harus dilakukan selama 2018," kata Anggoro kepada kontan.co.id, Rabu (5/9).

Tekanan terhadap NIM ini diperkirakan masih akan terjadi seiring tren kenaikan suku bunga, yg tentunya akan lebih cepat direspons disisi biaya dana dibandingkan sisi kenaikan rate aset.


Hal ini mengingat kenaikan sisi aset khususnya kredit harus selektif agar tidak berdampak negatif pada kualitasnya.

Secara industri perbankan tekanan NIM terhadap industri perbankan memang sudah terlihat sepanjang 2017. Sebagai gambaran NIM awal tahun lalu 5,6% dan akhir tahun 2017 di 5,3%.

Tekanan NIM secara industri masih terus berlanjut sampai pertengahan tahun 2018 yang sudah di angka 5,1%. Hal yg sama juga terjadi pada bank bank besar lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati