JAKARTA. Hari Senin ini (25/10), secara resmi PT Bank BNI memulai pendataan terhadap peminat rights issue mereka. Meski begitu, jumlah investor yang menyatakan minatnya terhitung cukup banyak. Direktur Utama BNI Gatot Suwondo bilang, pihaknya tidak memperdulikan siapa nanti yang bakalan menjadi pembeli rights issue. Bagi mereka, baik investor asing atau lokal sama saja. "Yang penting mereka mau beli saham kita dengan harga yang paling tinggi," tandas Gatot. Meski begitu, BNI masih berharap sekitar 60% dari rights issue bakal terserap oleh investor jangka panjang. Sisanya yang 40% baru melalui trader. Beberapa pemain lokal yang sudah menyatakan ketertarikannya, antara lain PT Jamsostek, dana pensiun, dan beberapa perusahaan ternama lainnya. Adapun untuk menarik investor asing, manajemen BNI sendiri telah merancang beberapa roadshow ke Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. "Saat ini pihak asing yang memegang saham BNI baru sebesar 17%, masih kalah dengan BRI yang sudah 33%, dan Bank Mandiri yang sebesar 27%," tandas Gatot.
BNI mulai pendataan rights issue
JAKARTA. Hari Senin ini (25/10), secara resmi PT Bank BNI memulai pendataan terhadap peminat rights issue mereka. Meski begitu, jumlah investor yang menyatakan minatnya terhitung cukup banyak. Direktur Utama BNI Gatot Suwondo bilang, pihaknya tidak memperdulikan siapa nanti yang bakalan menjadi pembeli rights issue. Bagi mereka, baik investor asing atau lokal sama saja. "Yang penting mereka mau beli saham kita dengan harga yang paling tinggi," tandas Gatot. Meski begitu, BNI masih berharap sekitar 60% dari rights issue bakal terserap oleh investor jangka panjang. Sisanya yang 40% baru melalui trader. Beberapa pemain lokal yang sudah menyatakan ketertarikannya, antara lain PT Jamsostek, dana pensiun, dan beberapa perusahaan ternama lainnya. Adapun untuk menarik investor asing, manajemen BNI sendiri telah merancang beberapa roadshow ke Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. "Saat ini pihak asing yang memegang saham BNI baru sebesar 17%, masih kalah dengan BRI yang sudah 33%, dan Bank Mandiri yang sebesar 27%," tandas Gatot.