JAKARTA. Rencana penerbitan saham baru (rights issue) Bank BNI memasuki babak baru. Bank BUMN ini akan mengerek target perolehan dana rights issue dari Rp 6 triliun - Rp 7 triliun menjadi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun - Rp 10 triliun. "Target awal kami semula hanya US$ 400 juta, tetapi kondisi pasar lebih kondusif," kata Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan BNI, Rabu (1/9). Menurutnya, BNI akan melepas 3,3 miliar saham baru atau sekitar 18% saham. BNI berharap bisa menjual saham baru tersebut dengan harga di atas Rp 3.000 per saham. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (1/9), harga saham BNI tutup di Rp 3.425 per saham, turun 1,44% dari sehari sebelumnya. BNI berniat melaksanakan aksi korporasi tersebut pada Desember mendatang. Pelepasan saham tersebut bakal bersamaan dengan penerbitan saham baru Bank Mandiri yang nilainya diperkirakan Rp 13 triliun - Rp 14 triliun. Jadi di akhir tahun, pasar modal bakal diguyur dengan penerbitan saham baru terbesar dari bank BUMN.
BNI naikkan target rights issue hingga Rp 10 triliun
JAKARTA. Rencana penerbitan saham baru (rights issue) Bank BNI memasuki babak baru. Bank BUMN ini akan mengerek target perolehan dana rights issue dari Rp 6 triliun - Rp 7 triliun menjadi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun - Rp 10 triliun. "Target awal kami semula hanya US$ 400 juta, tetapi kondisi pasar lebih kondusif," kata Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan BNI, Rabu (1/9). Menurutnya, BNI akan melepas 3,3 miliar saham baru atau sekitar 18% saham. BNI berharap bisa menjual saham baru tersebut dengan harga di atas Rp 3.000 per saham. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (1/9), harga saham BNI tutup di Rp 3.425 per saham, turun 1,44% dari sehari sebelumnya. BNI berniat melaksanakan aksi korporasi tersebut pada Desember mendatang. Pelepasan saham tersebut bakal bersamaan dengan penerbitan saham baru Bank Mandiri yang nilainya diperkirakan Rp 13 triliun - Rp 14 triliun. Jadi di akhir tahun, pasar modal bakal diguyur dengan penerbitan saham baru terbesar dari bank BUMN.