KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimis target kredit yang telah ditetapkan sepanjang 2021 bisa tercapai. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan hal ini tidak terlepas dari kondisi pandemi makin mereda, protokol kesehatan yang dijaga, vaksinasi nasional terus meningkat, ini semua memberikan harapan dan keyakinan ekonomi akan terus membaik, “Kredit BNI sampai kuartal 3 tumbuh 3,7% yoy, ini
inline dengan industri tumbuh 2,2% di September 2021. Memang pertumbuhan kredit ini sedikit melambat karena kuartal tiga ini diwarnai peningkatan covid secara nasional dan adanya penerapan PPKM, sehingga debitur belum maksimal menarik fasilitasnya,” ujar Novita secara virtual pada Senin (25/10). Namun BNI melihat kondisi ini akan membaik di kuartal keempat 2021. Oleh sebab itu, ia yakin bisa mencapai pertumbuhan kredit hingga akhir tahun di level 5% hingga 7% yoy. “Dengan fokus ke segmen yang profil risikonya rendah, dan pada
top tier debitur yang menjadi
leading market di masing-masing industri,” jelasnya.
BNI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 569,73 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu tumbuh 3,7%
year on year (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 550,04 triliun.
Baca Juga: Ini penyebab laba bersih BNI melonjak 73,9% yoy menjadi Rp 7,7 triliun Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengakui pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 sempat terhambat oleh penerapan PPKM di Agustus 2021. Seiring pelonggaran di September, terjadi peningkatan bisnis dan sosial masyarakat. Ini ikut berdampak pada perekonomian dan permintaan kredit. “Kami melihat kredit konsumsi dan modal kerja jadi motor pertumbuhan kredit. September 2021, kredit BNI tumbuh 3,7% yoy di didorong oleh pertumbuhan di segmen
lower risk segment yakni kredit konsumer yang tumbuh 9,9% yoy dimana yang paling signifikan di kredit berbasis
payroll 17,5% yoy,” paparanya.
Lanjut ia, kredit produktif BNI utamanya datang dari kredit KUR tumbuh 38%. Lalu kredit
private corporate tumbuh 5,2%. Adapun kredit produktif yang meningkat ada di sektor perindustrian, transportasi, telekomunikasi, pertanian, dan perdagangan. Bila dirinci, kredit ke
corporate private BNI mencapai Rp 175,9 triliun di September 2021, naik 5,2% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp 167, 2 triliun. Kredit usaha rakyat (KUR) naik 38% yoy dari Rp 29,9 triliun menjadi Rp 41,3 triliun di kuartal ketiga 2021. Lalu kredit
payroll naik 17,5% yoy dari Rp 29,1 triliun menjadi Rp 34,1 triliun di September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .