BNI Optimistis Kinerjanya Tumbuh Positif di Kuartal III-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BBNI) memproyeksikan kinerja keuangan pada kuartal III-2024 masih berada pada jalur pertumbuhan sesuai dengan rencana bisnis bank.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan kinerja tersebut dapat tercermin dari laporan keuangan BNI per Agustus 2024.

"Ya memang kreditnya yang menantang. Inginnya tumbuhnya agak kencang, tapi suku bunga belum turun, jadi likuiditas masih stuck juga, pelan-pelan pasti turun karena memang likuiditas kemarin agak ketat, jadi kita berharap likuiditas bisa turun (melonggar)," kata Royke di Jakarta, Senin (30/9).


Baca Juga: Aset BNI Tumbuh Signifikan dalam 5 Tahun, Ini Pendorongnya

Ia menambahkan, dari sisi intermediasi BNI memperkirakan pertumbuhan kredit pada kuartal III-2024 sudah mencapai double digit atau pada kisaran 10%.  "Kalau kuartal III-2024 harusnya 10% sudah dapat ya," ucapnya.

Royke menyebut, penyaluran kredit BNI masih didominasi oleh sektor korporasi dan konsumer. Royke pun meyakini, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun bisa menembus double digit atau sekitar 10%-12%.

Adapun di tahun depan, BNI siap menaikkan target ekspansi kredit jika terjadi penurunan bunga kredit. 

"Kalau bunganya turun, saya mau pasang target tinggi," imbuhnya.

Mengutip laporan bulanannya per Agustus 2024, emiten berkode BBNI ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 14,22 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 4,25% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya senilai Rp 13,64 triliun.

Dari sisi pendapatan bunga bersih, sejatinya BNI masih mengalami penurunan secara tahunan. Di mana, pada pos tersebut, bank berlogo 46 ini mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih sekitar 6,82% YoY menjadi Rp 25,56 triliun.

Baca Juga: Tertekan Beban Bunga, Laba BNI Tetap Naik 4,29% Jadi Rp 14,2 Triliun Per Agustus 2024

Hal tersebut disebabkan oleh beban bunga BNI sepanjang delapan bulan pertama tahun ini yang naik hingga 29,6% YoY menjadi Rp 16,9 triliun.

Dari fungsi intermediasi, BNI juga telah mengerek penyaluran kredit pada periode tersebut sebesar 8,96% YoY menjadi Rp 710,48 triliun. Meskipun, pertumbuhan kredit tersebut masih di bawah industri yang hanya tumbuh 11,4% YoY.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) sendiri, BNI masih mengalami laju pertumbuhan yang cukup lambat dengan hanya tumbuh 3,58% YoY menjadi Rp 745,26 triliun. DPK dalam bentuk giro menjadi yang terbesar dengan nilai mencapai Rp 283,14 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi