BNI Pacu Implementasi ESG Lewat Program di Bidang Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus berkomitmen untuk terus mengimplementasikan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek bisnisnya. 

Dari sisi lingkungan, bank pelat merah ini telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasionalnya pada 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060.

Sedangkan dari sisi sosial, BNI terus memperkuat tunggung jawab sosial dalam bidang kesehatan. Terbaru, BNI memberikan dukungan bantuan dan makan siang gratis selama 2 bulan bagi 47 Anak Stunting dan Bantuan Sembako untuk Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Tasikmalaya.


Program yang dilaksanakan di Desa Leuwibudah, Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya itu difokuskan untuk memberikan dukungan langsung kepada anak-anak yang terdampak stunting serta orang tua dan kader posyandu yang berperan penting dalam penanggulangan masalah kesehatan ini.

Corporate Secretary Bank BNI, Okki Rushartomo mengatakan, sebagai bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, BNI terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Turun, Cermati Penyebabnya

“Dukungan tersebut terutama dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas, terbebas dari masalah stunting," kata Okki dalam keterangannya, Senin (2/12).

Dalam kegiatan itu, BNI tidak hanya memberikan makan siang gratis dan sembako, namun juga beberapa program pemberdayaan meliputi pelatihan smart parenting dan cara membuat makanan MPASI yang bergizi bagi orang tua yang memiliki anak stunting. 

Selain itu, kata Okki, BNI menyediakan pelatihan pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi seimbang untuk kesehatan kandungan bagi ibu hamil serta pelatihan Kader Posyandu untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam penanganan stunting di desa setempat.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sukaraja Andri Aries Alamsyah mengatakan, Desa Leuwibudah merupakan desa yang memiliki persentase anak stunting tertinggi di Kecamatan Sukaraja. Oleh karena itu, ia mengapresiasi inisiatif BNI tersebut.

Baca Juga: Bank Muamalat dan BPKH Kerja Sama Layanan Kustodian Syariah

Dalam rangka menanggulangi beragam permasalahan tumbuh kembang anak dan masalah sosial lainnya, BNI memiliki program BNI Peduli Anak Negeri. Program ini dilaksanakan dengan memberikan bantuan makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak stunting yang akan berjalan selama 2 bulan melalui Yayasan Indonesia Emas Merdeka dan Puskesmas Kecamatan Sukaraja.

“Diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak desa. Dengan begitu, BNI turut berkontribusi dalam menciptakan Indonesia Emas 2045 yang bebas dari masalah stunting dan kekurangan gizi.” pungkas Okki. 

Selanjutnya: IPO Kioxia Holdings Akan Jadi IPO Terbesar di Jepang

Menarik Dibaca: Cara Melihat Spotify Wrapped 2024 untuk Mengetahui Playlist Selama 1 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk