BNI perbesar porsi giro dan tabungan



JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) optimis bisa terus mempertahankan porsi giro dan tabungan (dana murah) lebih besar dari deposito. Tahun ini, bank berlogo 46 ini mengincar porsi dana murah pada kisaran 65%-70%.

Dodit Wiweko Probojakti, GM Produk Manajemen & Konsumer Ritel BNI menjelaskan, target porsi dana murah BNI bakal didorong melalui pendekatan ke komunitas. "Khususnya yang biasa melakukan transaksi memakai kartu debet," ucap Dodit, baru-baru ini.

Meski begitu, Dodit menambahkan, target porsi dana murah itu terus dievaluasi setiap bulan. Secara umum, tahun ini BNI mengincar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) berkisar 16%-18%.


"Sementara, kami menargetkan pertumbuhan dana murah pada kisaran 8%-10%," tutur Dodit.

Asal tahu saja, BNI mencatat pertumbuhan DPK mencapai 7,5% menjadi Rp 313,9 triliun di akhir 2014. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menerangkan, pertumbuhan DPK yang tidak besar itu karena pihaknya tidak ikut-ikutan menaikkan suku bunga deposito dan lebih memilih untuk menggenjot pertumbuhan dana murah.

"Pertumbuhan dana murah, terutama karena penambahan outlet dan jaringan ATM," kata Gatot. Di 2014, BNI menambah 2.908 ATM, sehingga jumlahnya menjadi 14.071 ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia