KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) mayoritas bank besar mengalami peningkatan pada semester I 2020. Hal tersebut terjadi meskipun sejumlah perbankan sudah melakukan restrukturisasi kredit cukup tinggi terdampak terhadap debitur Covid-19. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). NPL BNI tercatat naik jadi 3% pada Juni 2020 dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara restrukturisasi kredit yang sudah dilakukan bank ini terhadap debitur terdampak Covid-19 sudah mencapai Rp 119 triliun hingga akhir Juni. Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI menjelaskan, penyebab kenaikan NPL tersebut lantaran beberapa debitur yang mengalami masalah cash flow sebelum pandemi Covid-19 merebak. Setelah pandemi terjadi, arus kas debitur tersebut semakin terganggu dan berkembang menjadi kredit macet.
BNI prediksi NPL masih akan naik hingga akhir tahun, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) mayoritas bank besar mengalami peningkatan pada semester I 2020. Hal tersebut terjadi meskipun sejumlah perbankan sudah melakukan restrukturisasi kredit cukup tinggi terdampak terhadap debitur Covid-19. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). NPL BNI tercatat naik jadi 3% pada Juni 2020 dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara restrukturisasi kredit yang sudah dilakukan bank ini terhadap debitur terdampak Covid-19 sudah mencapai Rp 119 triliun hingga akhir Juni. Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI menjelaskan, penyebab kenaikan NPL tersebut lantaran beberapa debitur yang mengalami masalah cash flow sebelum pandemi Covid-19 merebak. Setelah pandemi terjadi, arus kas debitur tersebut semakin terganggu dan berkembang menjadi kredit macet.