JAKARTA. PT BNI Tbk memperkirakan pendapatan non bunga (fee based income) dari transaksi pembiayaan perdagangan internasional bakal turun 20% sampai akhir tahun ini karena kekurangan likuiditas valuta asing (valas).
Direktur Treasury dan Internasional BNI Bien Subiantoro bilang, dalam kondisi perekonomian normal, BNI memperoleh pendapatan dari trade financing sebesar Rp 25 hingga Rp 30 miliar per bulan. "Tetapi karena kondisi ekonomi seperti ini, mungkin pendapatan kami turun." tuturnya saat menghadiri acara Perbanas Selasa, (21/10). Bien memprediksikan bahwa penurunannya menjadi Rp 15 hingga Rp 20 miliar per bulan.Menurutnya penurunan tersebut sudah mulai tampak di kuartal tiga kemarin setelah ambruknya Lehman Brothers. Saat ini kondisi finansial di negara-negara maju langsung memburuk sehingga angka kredit juga turun. Kerugian industri keuangan internasional juga mengakibatkan likuiditas dolar Amerika Serikat jadi rendah. Hal tersebut terjadi karena banyak lembaga keuangan yang rugi melakukan right off sehingga membutuhkan banyak dolar.Rendahnya likuiditas dolar tersebut kemudian membuat bank-bank mengalami kesulitan membuka letter of credit (L/C) karena bank koresponden juga mengalami kesulitan likuiditas dan juga turunnya perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News