JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengah mengkaji standar operasional prosedur (SOP) untuk proses penawaran fasilitas lindung nilai (hedging) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sedang membutuhkan valuta asing (valas) untuk pembangunan infrastruktur. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi hedging valas untuk PLN sebesar US$ 200 juta. “Perlu ada pembentukan SOP. Misalnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta ada perhitungan untung rugi dari kepastian lindung nilai itu,” jelasnya, Senin (16/2).
BNI proses SOP hedging valas PLN
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengah mengkaji standar operasional prosedur (SOP) untuk proses penawaran fasilitas lindung nilai (hedging) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sedang membutuhkan valuta asing (valas) untuk pembangunan infrastruktur. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi hedging valas untuk PLN sebesar US$ 200 juta. “Perlu ada pembentukan SOP. Misalnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta ada perhitungan untung rugi dari kepastian lindung nilai itu,” jelasnya, Senin (16/2).