BNI Raup Pendapatan Rp 1,95 Triliun dari Pemulihan Aset Hapus Buku



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendorong pemulihan terhadap aset-aset bermasalah yang sudah hapus buku dengan melakukan penjualan. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan recovery perseroan. 

Berdasarkan materi presentasi kinerja keuangan BNI semester I 2022 dikutip Kamis (11/8), perseroan berhasil mengantongi pendapatan recovery sebesar Rp 1,95 triliun. Itu naik 68% dari Rp 1,16 triliun pada semester I tahun lalu. 

Pendapatan recovery tertinggi berasal dari segmen korporasi yakni Rp 667 miliar, naik dari Rp 199 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Lalu, pendapatan recovery dari segmen kecil sebesar Rp 561 miliar, tetapi ini turun tipis dari semester I tahun lalu yang mencapai Rp 572 miliar. 


Pendapatan recovery dari segmen medium naik dari Rp 179 miliar jadi Rp 345 miliar dan recovery segmen konsumer naik dari Rp 214 miliar menjadi Rp 383 miliar.

Baca Juga: BRI Pulihkan Aset Hapus Buku Rp 5 Triliun Sepanjang Semester I

Pertumbuhan tinggi pendapatan dari pemulihan tersebut sejalan juga dengan peningkatan aset hapus buku atau write off

Write off BNI per Juni 2022 mencapai Rp 5,87 triliun, naik 19,8% dari Rp 4,9 triliun pada posisi yang sama tahun lalu. Hapus buku BNI tertinggi berasal dari segmen medium yakni mencapai Rp 3,3 triliun.  

Lalu dari segmen kecil sebesar Rp 1,06 triliun, segemen korporasi Rp 743 miliar dan segmen konsumer Rp 695 miliar.

Hapus buku dari segmen korporasi turun cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,1 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi