JAKARTA. Perlambatan ekonomi berdampak negatif bagi pembayaran cicilan utang para debitur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Sejumlah debitur pembayarannya macet. Tidak ingin membebani neraca keuangan, bank milik pemerintah tersebut kini tengah merestrukturisasi kredit macet senilai Rp 2 triliun. Kredit macet BNI yang direstrukturisasi tersebut berasal dari segmen kredit korporasi dan ritel, terutama kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Sutanto, Direktur Bisnis Banking II BNI mengatakan, kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) yang terjadi saat ini imbas dari kondisi perekonomian yang melambat. Hal itu diperparah oleh pelemahan nilai tukar rupiah, termasuk penurunan harga komoditas.
BNI restrukturisasi kredit macet senilai Rp 2 T
JAKARTA. Perlambatan ekonomi berdampak negatif bagi pembayaran cicilan utang para debitur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Sejumlah debitur pembayarannya macet. Tidak ingin membebani neraca keuangan, bank milik pemerintah tersebut kini tengah merestrukturisasi kredit macet senilai Rp 2 triliun. Kredit macet BNI yang direstrukturisasi tersebut berasal dari segmen kredit korporasi dan ritel, terutama kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Sutanto, Direktur Bisnis Banking II BNI mengatakan, kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) yang terjadi saat ini imbas dari kondisi perekonomian yang melambat. Hal itu diperparah oleh pelemahan nilai tukar rupiah, termasuk penurunan harga komoditas.